Kamis, 16 Februari 2017 19:45
Rakornis Bidang Industri Se Propinsi Riau 2017 di Kabupaten Meranti
Poto bersama Wakil bupati Kepulauan Meranti, Drs H Said Hasyim mendampingi Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman usai Rakornis Industri Se-Provinsi Riau Tahun 2017 di Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (16/2)
SELATPANJANG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau bekerjasama dengan Disperindag Kabupaten Meranti menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Industri Se-Provinsi Riau Tahun 2017, bertempat di Hotel Grand Meranti, Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (16/2).
Rakornis yang mengambil tema tingkatkan daya saing industri dan potensi keunggulan daerah dalam rangka mendukung pariwisata Riau menyapa dunia ini dibuka langsung oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman.
Selain dihadiri perwakilan bidang perindustrian 12 Kabupaten/ kota se propinsi Riau, Rakornis ini juga dihadiri Asisten II Setdaprov Riau, Masperi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau, Muhammad Firdaus, Kepala BPBD Riau, Edward Sanger, Kepala BMKG Riau, Sugarin, dan Kepala BKSDA Riau
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau, Muhammad Firdaus mengatakan Rakornis ini dilakukan bergiliran disetiap kabupaten/ kota dalam rangka mengenal potensi daerah dan menyamakan persepsi dan mengsingkronkan program kegiatan pembangunan industri dan perdagangan untuk tahun 2017 antara dinas perindustrian dan perdagangan provinsi riau dengan kabupaten/kota se-provinsi Riau yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi serta kebutuan daerah masing-masing sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan.
"Mengingat sektor industri dan perdagangan merupakan salah satu sektor pendukung percepatan pembangunan daerah, khususnya pembangunan ekonomi, maka secara bersama-sama perlu menyusun program-program prioritas pembangunan tahun 2017 yang bersinergi antara provinsi dengan kabupaten/kota melalui rapat koordinasi teknis yang diselenggarakan hari ini," kata Firdaus.
Sementara itu, Wakil bupati Kepulauan Meranti, Drs H Said Hasyim mengatakan Rakornis yang dilaksanakan sangat penting, mengingat potensi di Meranti sangat banyak dan perlu dikembangkan.
"Di Meranti sendiri sangat banyak potensi industri yang banyak dan belum terkembangkan dengan baik, maka dari itu dengan Rakornis yang dilakukan diharapalkan bisa mengangkat potensi itu. Salah satu industri yang saat ini menjanjikan adalah sagu. Dimana sagu bisa dikembangkan menjadi bermacam produk yang menopang kehidupan dan membantu perekonomian masyarakat
Wakil bupati juga mengatakan bahwa untuk saat ini potensi sagu yang sangat banyak juga belum bisa mengangkat ke tingkat yang lebih baik, dikarenakan potensi sagu yang ada belum terkelola dengan baik.
"Saat ini bisa dikatakan kita menjadi buruh di tanah sendiri, mengapa demikian, karena potensi sagu yang sangat banyak belum bisa dikembangkan dengan baik, kita hanya bisa menjadi produksi, sementara sagu yang dikirim ke Pulau Jawa di olah bermacam produk disana," kata Said.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman dalam sambutannya mengatakan, dirinya meminta kepada dinas terkait untuk mengeroyok dunia pariwisata untuk mendukung misi Propinsi Riau dalam meningkatkan porsi APBD.
"Saya minta kepada dinas di kabupaten/ kota untuk mengeroyok pariwisata sebagai salah satu sektor pendukung dalam meningkatkan porsi APBD. Saya telah mencanangkan pariwisata berbasis budaya, untuk mendukung itu kita telah menggelontorkan Rp846 milyar. Harus diketahui turunan pariwisata itu banyak dan ini sangat potensial untuk dikembangkan. Di Meranti sendiri sangat banyak potensi wisata yang mendunia seperti Festival Cian Cui dan Pesta Sungai Bokor dan itu perlu kita kembangkan," kata Gubri.
Gubri juga mengatakan bahwa Propinsi Riau tidak lagi harus bergantung kepada potensi Migas yang selama ini menjadi andalan, namun harus dicari sektor baru yang lebih menjanjikan.
"Pertumbuhan ekonomi Riau terus merangkak dan tidak naik, kita harus membuka sektor lain yang mendukung postur APBD, selama ini Riau terlalu terlena dengan sektor Migas.Masalah perkebunan dan Migas jangan terlalu sibuk kita pikirkan, saatnya kita beralih ke sektor pariwisata, kedepannya kita menargetkan kunjungan wisatawan ke Riau sebanyak 20 ribu wisatawan dengan visa sebesar 20 ribu US dollar," ungkap Andi. (nur/hms)