BENGKALIS - Bagi PT Kilang Pertamina Internasional RU II Sungai Pakning memberi edukasi ke masyarakat terkait program restorasi gambut adalah prioritas. Komitmen meningkatkan kapasitas petani di lahan gambut dengan metode pengolahan lahan gambut tanpa membakar (merun, red).
Komitmen Pertamina RU II Sungai Pakning bukan hanya selogan belaka, melainkan diwujudkan dengan berbagai strategi perusahaan dalam memastikan tanah gambut bisa memberdayakan potensi alam tanpa merusak ekosistem.
Community Development Officer (CDO), Asri Dewi mengatakan perusahaan memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar kepada masyarakat petani tentang ekosistem lahan gambut.
"Pengelolaan lahan tanpa bakar (merun, red), teknik pertanian alami berbasis sumber daya lokal, dan budidaya pertanian di lahan gambut melalui pemahaman teori serta praktik langsung lapangan kepada masyarakat," kata Asri Dewi saat memberikan pelatihan kepada siswa siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) se Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau, Minggu 8 September 2024.
Kegiatan penyuluhan diberikan kepada puluhan siswa SMA tersebut dilaksanakan di lahan pertanian konservasi lahan gambut kelompok Tani Maju Jaya bersama Desa Batang Duku, Kecamatan Bukit Batu. Kabupaten Bengkalis, Riau.
Sebelumnya, para siswa juga telah diberikan bekal pelatihan jurnalistik dengan tema "Generasi Cerdas, Media Berintegritas" di Aula Pertamina RU II Sungai Pakning.
"Masyarakat (petani) di lahan gambut ini dapat meningkatkan kemampuan dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam. Disamping itu, menjaga lahan gambut dari kebakaran hutan yang kerap melanda di saat musim kering maupun disebabkan dari ulah manusia yang membuka lahan dengan cara membakar atau merun," terang Asri Dewi.
Idealnya, tambah Asri Dewi. Perusahan berharap kepada petani binaan CSR PT Pertamina Internasional Unit Sungai Pakning dapat dan mampu menerapkan teknik pengelolaan lahan gambut tersebut tanpa membakar.
"Bahkan petani binaan CSR PT Pertamina Internasional Unit Sungai Pakning ini telah bisa mengelola lahan gambut tanpa membakar. Petani ini menggarap lahan dengan cara alami dan berkelanjutan juga terbukti meningkatkan kesejahteraan," terang Asri Dewi.
Asri Dewi, sembari memamerkan keberhasilan perusahan dalam pembinaan kepada petani pengelolaan tanah gambut yang benar. Dirinya juga berharap peserta pelatihan yang merupakan pelajar tersebut mampu menyerap ilmu yang diberikan saat pelatihan.
"Dan kepada adik adik yang mengikuti pelatihan ini, tentunya saya berharap menyerap ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan ilmu yang telah didapat dalam pelatihan ini kedepanya dapat dipraktikkan," harapnya.
Turut mendampingi Asri Dewi saat memberikan pelatihan kepada puluhan peserta dari SMA dan SMK di Kecamatan Bukit Batu diantaranya Nurfajrian Ahmad Fikri, Fajri Mardhitijo dan sejumlah mahasiswa magang dari Universitas Islam Riau (UIR).