BENGKALIS - Pesisir pantai di seluruh dunia sering mengalami abrasi. Hal itu menjadi salah satu tantangan lingkungan yang serius, juga dihadapi oleh masyarakat yang berada di pulau terluar Indonesia, pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Geografis yang terletak di perbatasan negara jiran Malaysia itu, menjadikan abrasi perhatian serius pemerintah daerah. Sehingga banyak komunitas pesisir bengkalis muncul sebagai komunitas peduli lingkungan.
Dampak abrasi pantai sebagai ancaman mata pencarian masyarakat setempat juga mengancam infrastruktur dan ekosistem.
Salah satu solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menanam mangrove di sepanjang pesisir pantai, seperti yang telah rutin dilakukan oleh masyarakat Desa Bantan Air, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis.
Pegiat lingkungan, Tengku Syahril mengaku terkesan dan memberi apresiasi kepada warga Desa Bantan Air telah rutin menanam magrove di sepanjang pesisir pantai lingkungan warga setempat.
"Tindakan warga tersebut tidak hanya membantu dalam mengurangi abrasi, tetapi juga memiliki manfaat penting lainnya, seperti meningkatkan kehidupan laut dan penghijauan di tepi pantai," kata Tengku Syahril saat berbincang bincang bersama tokoh masyarakat Desa Bantan Air, Saleh, Kamis 26 September 2024.
Berbincang penuh keakraban, Tengku Syahril juga Penanggung Jawab Relawan Bermasa Perjuangan inipun memberi dukungan kepada warga yang telah melakukan penanaman mangrove.
"Saya bangga dengan kekompakan masyarakat Desa Bantan Air. Selama ini aksi mereka nyata telah menjaga lingkungan dengan menanam magrove. Tentunya, ini merupakan sinyal masyarakat setempat menginginkan pemimpin daerah yang peduli lingkungan," terang Tengku Syahril.
Idealnya, Masyarakat Pesisir pulau Bengkalis terang Tengku Syahril. Dengan telah berjalannya kegiatan penanaman magrove di Desa Bantan Air ini tentu akan dapat dilanjutkan agar kedepanya penangganan terhadap abrasi lebih baik lagi.
"Dan mereka (warga setempat) juga berharap kegiatan positif di desa mereka dapat dilanjutkan dengan kemenangan Kasmarni Bagus Santoso (KBS) 1 priode lagi," ujarnya.
Sementara, Tokoh Masyarakat Desa Bantan Air, Saleh juga mengucapkan terimakasih kepada Paslon Bupati Kasmarni dan Wakil Bupati Bagus Santoso (KBS). Pasalnya, dimasa kepemimpinan Paslon KBS telah memberikan dukungan sehingga aktivitas penanaman pohon di Desa Bantan Air dapat terwujud.
"Alhamdulillah, penanaman mangrove di Desa Bantan Air dilakukan oleh warga akan terus berkelanjutan. Dan awal terbentuk komunitas inipun mendapat dukungan pemerintah daerah saat dipimpinan oleh Ibuk Kasmarni dan bapak Bagus," imbuh Saleh.