MERANTI -Akibat kondisi keuangan daerah yang mengalami defisit, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Meranti Yulian Norwis SE MM, mengaku terpaksa memotong gaji pegawai honorer di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar 20 persen.
"Iya kita terpaksa melakukan pemotongan karena kondisi keuangan daerah yang terus menurun. Ada pemotongan sebesar 20 persen. Awalnya mereka terima Rp1,5 juta perbulan, saat ini mereka harus terima Rp 1,2 juta," ujar Yulian Norwis, Senin (18/9/2017).
Dijelaskan Sekda yang akrab disapa Icut, pemotongan gaji pegawai honorer tersebut sudah dilakukan sejak bulan Agustus lalu. "Sampai akhir tahun ini mereka akan terima segitu," ujarnya.
Tidak hanya gaji honorer, akibat minimnya anggaran, Pemkab Meranti juga melakukan pemotongan bagi insentif PNS dan mentiadakan anggaran hibah untuk gaji honorer Kemenag dan beasiswa.
"Sudah dua bulan ini mereka tidak terima insentif. Saya belum bisa memastikan, apakah hingga akhir tahun mereka tidak akan terima insentif, atau hanya sampai bulan ini saja," ujar Icut.
Akibat minimnya anggaran Pemkab Meranti saat ini, juga berdampak pada hilangnya kegiatan-kegiatan lainnya. "Masih banyak lagi yang tidak lagi kita anggarkan dalam APBD Perubahan karena minimnya anggaran," kata Icut lagi.
Untuk diketahui, saat penandatanganan kebijakan umum anggaran platfom penggunaan anggaran sementara (KUA-PPAS) beberapa waktu lalu. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti menghitung APBD perubahan 2017 hanya sebesar Rp1,070 triliun. (red)