Sidangan Kasus Pemalsuan TTD Bupati Bengkalis

Dari Tim Sukses Amril, Dipercayai Johan Ming hingga Mediasi dan Berujung Persidangan, Ini Pengakuan Bukhori?

Kamis, 21 Desember 2017 00:10

BENGKALIS - Terdakwa Muska Arya menjelaskan dan mengaku diperintahkan oleh terdakwa Bukhori agar membawa berkas untuk discan di Gunadharma Bengkalis. Hal itu tidak dibantah oleh terdakwa Bukhori, dirinya mengaku khilaf dan menyesali perbuatannya. Dalam perkara ini, dirinya rela menanggung sendiri akibat perbuatannya itu.

Penjelasan terdakwa Bukhori itu tertuang dalam persidangan kasus pemalsuan TTD Bupati Bengkalis Amril Mukminin, soal penerbitan izin prinsip Pembangunan kepariwisataan di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Selasa (19/12/17) malam kemaren.

Kesaksian terdakwa Bukhari didampingi PH-nya Khalil Majid, di hadapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Handoko, SH dan Andy Sunartejo SH, menyampaikan, Johan Ming meminta tolong kepada dirinya untuk mengurus dokumen izin prinsip untuk kawasan wisata Rupat. Waktu itu Johan Ming mempercayai dirinya karena akunya salah satu tim sukses di Pilkada bupati Amril.

"Saya mengaku khilaf dan menyesalinya. Dalam perkara ini, saya rela menanggung sendiri akibatnya," ujar Bukhori tersirat wajah kekecewaan dengan mata yang berkaca kaca.

Ditanya majelis hakim apakah ada upaya mediasi sebelum kasus ini ke pengadilan? Bukhari mengaku sempat berusaha menemui bupati namun upayanya itu tidak pernah berhasil.

"Saya memohon majelis hakim menghukum seringan-ringannya, saya menyesali perbuatan ini, dan siap menanggung sendiri akibatnya," kata Bukhari lagi.

Dalam menyampaikan keterangan, terdakwa Bukhori dan Terdakwa Muska Arya, keduanya tampak tenang dan lancar. Sidang akan kembali digelar dengan agenda pembacaan tuntutan JPU pada Kamis, 4 Januari 2018 mendatang.[eka]