• Home
  • Berita
  • Kepala KSOP Selatpanjang Akhirnya Minta Maaf Kepada Wartawan

Kepala KSOP Selatpanjang Akhirnya Minta Maaf Kepada Wartawan

Rabu, 06 Juni 2018 12:51
BAGIKAN:
MERANTI - Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang Usman Ys, minta maaf atas sikapnya yang dinilai telah meremehkan wartawan dan peran serta pengaruh media online beberapa waktu lalu.

Permintaan maaf itu disampaikan langsung oleh Usman Ys, dihadapan kedua wartawan media online yang sempat diremehkan tersebut, dengan didampingi sekaligus dimediasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepulauan Meranti.

Ketua PWI Kepulauan Meranti Ahmad Yuliar SIkom, didampingi wakil ketua Syamsidir memfasilitasi langsung pertemuan tersebut dengan mendatangi langsung Kepala KSOP Selatpanjang itu dan menghadirkan kedua wartawan tersebut di Kantor KSOP Selatpanjang, Selasa (5/6/2018) petang.

Saat dilakukan lebih dari 1 jam pertemuan diruang Kepala KSOP Selatpanjang itu, akhirnya ditemui jalan penyelesaian yakni dengan saling memaafkan dengan harapan bisa saling bermaafan dan bisa bermitra kembali sesuai dengan tugas dengan tupoksi masing-masing.

"Saya mohon maaf lah seandainya dari pertemuan kita atau kedatangan kalian ke sini sebelumnya mendapat perlakuan yang tidak pantas atau merasa diremehkan, maklum mungkin saja waktu itu kita belum saling mengenal dengan sifat dan watak masing-masing, apalagi saya ini sudah tua penglihatan pun sudah mulai kabur, jadi harap maklum sajalah," ujar Kepala KSOP Selatpanjang Usman Ys, didampingi petugas keselamatan berlayar Suharto.

Usman juga berharap dengan kejadian itu bisa dijadikan sebagai pelajaran sehingga kedepannya kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Setiap kejadian itu pasti ada hikmahnya, semoga dengan kejadian ini akan mempereratkan hubungan silaturahmi kita dan bisa bermitra kembali sepertimana biasanya, dan persoalan ini tidak berpanjangan sampai menimbulkan dendam. Kalau kita saling bertemu di jalan bisa bertegur sapa," harap Usman.

Sementara itu, kedua wartawan media online itu pun menerima dengan lapang dada juga dengan harapan yang sama agar kembali terjalin hubungan silaturahmi yang baik dan bisa menjadi mitra yang baik pula.

"Kita secara pribadi tidak ada masalah dan kami juga mohon maaf jika ada perkataan atau penyampaian kami sebelumnya yang kurang menyenangkan, yang jelas kita saling mengintropeksi diri dan menjalankan tugas sesuai dengan tupoksi masing-masing. Kami juga berharap kedepannya persoalan seperti ini tidak terjadi lagi," harap salah seorang wartawan media online tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWI Kepulauan Meranti Ahmad Yuliar, menjelaskan tugas dan fungsi sebagai seorang jurnalistik agar bisa difahami oleh narasumber, namun jurnalis juga diminta untuk memahami kondisi narasumber.

"Intinya kita saling memahami dengan tupoksi masing-masing baik itu pihak kita dari wartawan maupun pihak narasumber itu sendiri, sehingga wartawan bisa menjadi mitra bagi para narsumber," ungkap Ahmad Yuliar.

Ditambahkan Ahmad Yuliar, dengan kejadian itu bisa saling mengintropeksi diri, kemudian diharapkan kembali merapatkan barisan untuk saling berlapang dada dan memaafkan.

"Saya kira ini hanya mis komunikasi saja, jadi saya berharap kedepannya hal seperti tidak terulang kembali, mudahan-mudahan dengan pertemuan ini bisa saling berlapang dada dan saling memaafkan sehingga kembali mengeratkan hubungan silaturahmi," harap laki-laki yang akrab disapa Amek itu.

Sebagaimana diketahui, persoalan itu bermula saat dua wartawan media online yang bertugas di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, hendak melakukan konfirmasi terkait Speed Boat Tenggiri 04 yang sempat dihentikan pelayarannya oleh pihak KSOP Selatpanjang karena ada mesin yang mengalami kerusakan pada Minggu (3/6/2018) lalu. (red)
BAGIKAN:
KOMENTAR