LAM Kabupaten Meranti Gelar Seminar Adat Perkawinan Melayu Riau

Kamis, 05 Februari 2015 17:29
BAGIKAN:
MERANTI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Meranti menyambut baik upaya yang dilakukan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Kabupaten Kepulauan Meranti terlaksananya 'Seminar Adat Perkawinan Melayu Riau', karena dinilai berdampak pada pengembangan Budaya Lokal Daerah.

Demikian kutipan sambutan Bupati Kepulauan Meranti, Drs. H. Irwan MSi, dibacakan oleh Asisten III Drs T Akhirial MSI saat membuka acara seminar adat perkawinan Melayu Riau Melayu Pesisir, Kamis (5/2/2015) di Aula Grand Meranti jalan Kartini Kabupaten Kepulauan Meranti.

Pernikahan atau perkawinan bukanlah hanya merupakan bentuk formalitas hubungan suami-istri ataupun pemenuhan fitrah insani semata. Namun, Kata Bupati. Yang lebih jauh dari itu, pernikahan merupakan amal ibadah yang diisyaratkan dalam agama.

"Sebagai perintah ibadah, Karena secara jelas Allah dan rasulnya mesyaratkan nikah sebagai perintah yang harus dilaksanakan, seperti yang termaktub dalama Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW," sambutan bupati, dibacakan T Akhirial.

selanjutnya, upaya meminimalisir terjadinya perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga dapat di lakukan dengan prepentif, beradab bersopan santun dalam kehidupan rumah tangga, sehingga keluarga harmoni dapat terbentuk dan terbina.

"Dari keluarga bahagia inilah natinya di harapkan muncul generasi penerus bangsa yang akan menyambung estafet pembangunan bangsa dan Negara ini," tuturnya.

Sementara, Kepada para peserta seminar. Orang nomor satu di Kepulan Meranti itupun mengimbau untuk dapat mengikuti kegiatan seminar adat istiadat Pernikahan Melayu Riau ini dengan sebaik-baiknya.

"Sehingga sebagai Mak Adam, Bapak-bapak dan Ibu-ibu Guru yang menjadi ujung Tombak pelaksanaan Pendidikan mampu mengaplikasikan ilmu di dapat nantinya di masyarakat dan ataua ssekolah di mana bapak dan ibu bertugas," harap bupati.

Acara yang ditaja dengan sederhana itupun berjalan dengan tertip dan khitmat. Turut hadir, Kepala Dinas, Kantor, Badan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Ketua Mejelis Ulama Indonesia (MUI), serta Tokoh Masyarakat Budayawan, Seniman dan para peserta Seminar. (Rky)

BAGIKAN:
KOMENTAR