MERANTI, POG – Kemarau panjang di Kabupaten Kepulauan Meranti, air bersih sulit terpenuhi, Jika di Kota Selatpanjang, ibu Kota Kabupaten termuda di Provinsi Riau ini banyak warga menggunakan air sumur bor untuk kebutuhan sehari - hari, namun berbeda dengan warga di Desa Kuala Merbau Kecamatan Pulau Merbau.
Seperti disampaikan tokoh pemuda setempat, Herman SH, Jum’at (7/3/2014) kepada merantione.com, bahwa warga di Desa Kuala Merbau saat musim kemarau ini terpaksa harus memanfaatkan air parit untuk memenuhi semua kebutuhan. Mulai dari kebutuhan mandi, mencuci hingga memasak dan untuk diminumkan.
Air parit yang menyelamatkan kebutuhan warga itu, Kata Herman, yaitu air bewarna merah bersih yang diambil diparit-parit yang mengalir deras dilingkungan Perkebunan Karet Darat Redang (perkebunan karet di Desa Kuala Merbau), air ini juga lebih familiar disebut warga setempat dengan sebutan air redang (air merah darat redang).
Menurut Ketua PAC PDI Kecamatan Pulau Merbau itu , air redang ini jauh lebih jernih, bersih dan enak dikosumsi serta tidak diragukan jika dibanding dengan air sumur bor yang terlihat keruh dan mempunyai rasa agak sedikit payau (asin).
Hal seperti ini juga sebutnya, sudah terjadi di Desa Kuala Merbau sejak zaman nenek moyang nya dahulu, disetiap musim kemarau datang, takala air diperigi (Sumur) dan dibak penampung setiap rumah warga sudah mengalami kekeringan hebat.
Dalam kondisi seperti ini, tambah Politisi muda PDI-P Meranti itu, bukan hanya warga didesanya yang memanfaatkan air merah di darat redang tersebut untuk kebutuhan sehari, tetapi para warga dari desa tetangga (Desa Tanjung Bunga) juga ikut sama karna mengalami kesulitan air besih. (pog/ima)?