Wayang Kulit Turut Meriahkan Peringatan HPN Provinsi Riau 2014 Di Bengkalis

Senin, 12 Mei 2014 14:06
BAGIKAN:
Kapolres Bengkalis Andry Wibowo didampingi Ketua HPN Provinsi Riau Bagus Santoso dan Ketua Kadin Bengkalis Masuri SH saat Menyerahkan wayang Puntodewo pada Ki Dalang Sri Susilo Tengkleng
BENGKALISONE,POG- Sempena Hari Pers Nasional (HPN) Provinsi Riau tahun 2014 di Kabupaten Bengkalis yang sekaligus Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke-68, selain melakukan berbagai kegiatan, panitia HPN  menggelar wayang kulit semalam suntuk. Kegiatan dilakukan di Lapangan Tugu Jalan Jendral Sudirman  Bengkalis, Minggu (10/5/2014) malam.

Menurut ketua HPN Provinsi Riau Bagus Santoso yang juga sebagai Anggota Dewan Prov. Riau, bahwa pagelaran wayang kulit semalam suntuk itu atas kerjasama Panitia HPN Provinsi Riau 2014 dengan Paguyuban Jawa Kabupaten Bengkalis bahwa ada dua dalang yang akan menggelar wayang bergantian dilapangan tugu, yang pertama dalang cilik bernama Aditya dari Batam yang masih sekolah SD dan yang kedua dalang dari Ki Dalang Sri Susilo Tengkleng (49) dari Boyolali Jawa Tengah.

”Lakon dari pagelaran wayang kulit semalam suntuk itu dengan lakon 'Begawan Yudawala (Wahyu Katentreman-red) yang didalam inti alur ceritanya seorang ponokawan (abdi-red) Petruk yang berkasta rendah dapat kerasukan Dewa Sang Hyang Wenang, sehingga apapun yang diucapkan sang Abdi Petruk tersebut langsung terwujud (Sabda Pandito Ratu-red),”ungkap Bagus.

Bagus menjelaskan, bahwa walaupun orang yang drajadnya rendah dan miskin kalau mendapatkan anugerah dari Yang Kuasa maka apapun yang menjadi keinginannya akan terwujud.

”makanya dalam alur cerita yang akan digelar ini merupakan perwujudan dan pencerahan bagi seluruh masyarakat, bahwa melalui dunia pewayangan ini bukan hanya sebagai media hiburan, tapi juga sebagai media pendidikan untuk meraih jati diri,”katanya.

Menurut Bagus, dalam penyampaian bahasa alur cerita pagelaran wayang kulit ini. Ki Dalang bukan hanya memakai dialog bahasa jawa, sebab di Bengkalis ini bukan hanya orang jawa, tetapi selain suku melayu juga ada suku yang lain,”maka juga akan si sisipkan dengan bahasa Indonesia,”terangnya. 

Bagus berharap melalui hiburan rakyat dengan pagelaran wayang kulit ini dapat menyampaikan berbagai pencerahan informasi, kritik yang menbangun.

”sebab dengan melalui kesenian rakyat ini bisa "mengejowantahkan" dalam masyarakat bahwa untuk melakukan pembangunan segala bidang itu antara pemerintah, dewan media masa dan masyarakat tidak bisa terpisahkan satu sama lain dengan artian harus bersatu padu,”tambah Bagus.

sebelum digelar wayang kulit, Bagus Santoso yang di Dampingi Ketua Kadin Bengkalis H. Masuri SH menyerahkan secara simbolis wayang Puntodewo kepada Kapolres Bengkalis AKBP Andry Wibowo. SIK untuk diberikan pada Ki Dalang Sri Susilo Tengkleng sebagai simbul bahwa pagelaran wayang kulit semalam suntuk tersebut segera dimulai. (Gus)
BAGIKAN:
KOMENTAR