BENGKALIS -Di era globalisasi seperti sekaranga ini, trend kenakalan remaja di Bengkalis sudah mulai luar biasa, dan makin beragam. Salah satunya adalah merokok, dan ini bukan barang baru bagi kalangan pelajar dari tingkat SD sampai dengan SLTA.
Hal itu sempat diutarakan salah seorang ibu rumah tangga (IRT) di Bengkalis. Sebut saja Evi (40), Rabu (5/8) kemarin khawatir dengan kondisi anak-anaknya. Dimana salah seorang anaknya saat ini duduk dibangku kelas II SLTP. Untuk mengawasi prilaku anaknya, Evi mengaku hampir setiap hari sepulang sekolah harus mencium aroma kedua belah tangan anaknya.
"Saya khawatir anak-anak saya ikut terpengaruh dengan pergaulan yang negatif, seperti merokok. Banyak saya dengar anak-anak sekolah sudah pandai merokok, ada yang sembunyi-sembunyi, harapan kami ada upaya juga dari guru untuk melakukan pengawasan di sekolah,"paparnya.
Ia menuturkan, jika kedapatan anaknya merokok, maka dirinya tidak akan segan-segan memberi sanksi tegas. Harapan sama juga dikatakan, Evi, kepada guru di sekolah hendaknya juga mengantisipasi hal ini, dengan sanksi tegas terhadap pelajar yang ketahuan merokok di dalam lingkungan sekolah.
"Inspeksi mendadak dilingkungan sekolah tampaknya jarang dilakukan. Sehingga aturan bisa ditegakkan, memang masalah ini menjadi masalah pelik bagi orang tua, tapi jika tidak demikian khawatir juga kencanduan, buntutnya rela mereka menghabiskan uang jajan untuk membeli rokok setiap harinya,"tuturnya.
Terpisah, Anggota DPRD Bengkalis Adihan SH, mengatakan, pihaknya meminta agar segala pengaduan mengenai kenakalan remaja ini diinformasikan ke pengawasan Dinas Pendidikan. Sehingga bisa diketahui, tingkat kenakalan remaja di Bengkalis hingga sejauh mana.
Ia mengatakan, beberapa kali mendapatkan informasi-informasi terkait kenakalan remaja yang seperti merokok, minuman keras, dan narkotika, serta pornograsi.
"Masalah ini saya rasa tidak bisa dianggap enteng, sekolah kita tekankan perketat pengawasan anak didiknya, dan tentunya juga butuh dukungan dari orang tua siswa. Hari ini boleh kita bilang hanya baru pandai merokok, setelah kecanduan bisa saja menjurut dengan prilaku negatif, dan hal ini harus tenaga pendidik yang memulainya. Jangan biasakan merokok dilingkungan sekolah,"pintanya.(Gus)