Melenceng Dari Gambar, Warga Protes Pembangunan Drainase

Selasa, 16 September 2014 12:14
BAGIKAN:
Pembangunan drainase di Jalan Hayam Wuruk, Kota Dumai diprotes warga.
DUMAI,DOC - Warga Kelurahan Buluh Kasap, Kota Dumai memprotes ‎pembangunan drainase di sisi jalan Hayam Wuruk. Pasalnya, pihak kegita membelokkan pembangunan dari perencanaan awal, sesuai gambar.

"Tolong dikembalikan pembangunan drainase itu ke perencanaan awal. Jangan melenceng dari gambar. Inikan melenceng dari gambar, jadi masyarakat yang mendapatkan akibatnya," ujar Tumbur, warga Kelurahan Buluh Kasap dalam pertemuan ‎dengan pihak ketiga dan Kasi Perencanaan Dinas PU Dumai, Senin (15/9) di Kantor Dinas PU.

‎Dijelaskan Tumbur, pengalihan pembangunan drainase itu tanpa bermusyawarah dengan warga sekitar. Padahal, di lokasi itu padat penduduk. Risiko yang akan muncul akibat pembangunan melenceng dari jalan akan ditanggung warga sekitar.

"Bangunan dalam, sedangkan saat ini musim hujan. Anak-anak banyak di sana. Jangan sampai kejadian tahun-tahun lalu, setiap musim hujan ada anak jadi korban," katanya.

Warga tidak akan membiarkan pengerjaan dilanjutkan bila pihak ketiga membangun drainase melenceng dari gambar. Di dalamn gambar dan perencanaan awal, pembangunan drainase itu lurus dari di sisi Jalan Hayam Wuruk. Bahkan, warga tidak segan-segan menghentikan alat berat yang sedang mengerjakannya.

"Jangan sampai kontraktor mengada-ada. Ini rawan bagi anak-anak," ulasnya.

Ketua RT 12 Buluh Kasap Hermanto juga mengatakan hal yang sama. Selain rawan bagi anak-anak, pagar juga tidak ada. Kemudian, akan mengganggu pintu air lama yang ada di lokasi.

"Bila pintu air lama itu diganggu, pemukiman kami akan tergenang. Permintaan kami hanya meluruskan pembangunan sesuai gambar," katanya.

‎Kasi Perencanaan Dinas PU Dumai Riau Satria Alamsyah mengakui ada perubahan dari gambar awal yang dilaksanakan. Namun, untuk pihak ketiga juga punya alasan untuk mengubah lokasi sekitar 3 meter dari perencanaan.

"Untuk itu, pertemuan tadi (kemarin) belum ada solusi konkrit. Kita akan turun bersama-sama besok ke lokasi, untuk mencari titik terang. Karena, aspirasi warga juga harus didengarkan, agar semua seimbang," katanya.

Ia menjelaskan, panjang drinase yang dibangun di Jalan Hayam Wuruk 732 meter. Drainase ini menghubungkan Drainase yang ada di jalan Yos Sudarso hingga Jalan Sudirman. Sedangkan besaran mencapai 3 meter x 1,5 meter. Anggaran pembangunan drainase itu juga cukup fantastis, yakni Rp 6,610 miliar.  

"Nanti akan kita sesuaikan di lapangan, maka perlu dulu ditinjau," katanya.

‎Sementara itu, pelaksana kegiatan Site Manager PT. Kemuning Yona Pratama, Andri malah menuduh Dinas Tata Kota yang mengarahkan pelencengan dari gambar tersebut. Pasalnya, di daerah itu ada taman yang tidak boleh digali.

"Dinas tata kota melarang agar tanaman yang ada di taman jangan banyak ditebang. Makanya, dialihkan  sekitar 3  meter dari perencanaan awal. Sedangkan muara tetap sama," katanya.

Ia mengaku, dinamika seperti itu sudah biasa dihadapinya selama melaksanakan proyek pemerintah. Namun, ia akan turun kembali bersama masyarakat dan Dinas PU untuk melihat kondisi di lapangan.

"Penyesuaian yang kita laksanakan tergantung kunjungan ke lapangan, nanti," imbuhnya.(TRIBUN/RED)

BAGIKAN:
KOMENTAR