Harga Premium Bengkalis Capai Rp10 Ribu/Liter

Selasa, 11 November 2014 18:27
BAGIKAN:
BENGKALISONE, BOC -Sampai saat ini bahan bakar minyak (BBM) di Bengkalis dan sekitarnya, terutama premium masih langka. Pengecer yang menjual premium masih bisa dihitung dengan jari tangan dan dengan harga yang sudah “dimark up” hingga Rp10 ribu per liter.

Pantauan di lapangan, rata-rata pengecer yang menjual premium hanya bertahan dalam hitungan jam. Begitu tahu jual premium langsung diserbu oleh para pemilik kendaraan bermotor. Harganya pun relatif lebih mahal hingga Rp10 ribu per liter. Jumah liter nya pun diragukan karena tidak pernah diperiksa oleh pihak terkait.

Memang, bila dibandingkan dengan seminggu sebelumnya, tingkat kelangkaan tidak begitu parah. Namun, tetap saja warga masih kesulitan untuk mendapatkan BBM jenis premium. Tidak sedikit pemilik kendaraan yang karena terdesak, terpaksa harus mengisi kendaraan mereka dengan pertamax seharga Rp16 ribu per liter. 

“Dari pada harus mendorong, ya terpaksa beli pertamax,” ujar Hidayat, warga Senggoro.

Tim pengawas BBM dari Polres dan Disperindag yang langsung turun ke sejumlah APMS ternyata tidak berpengaruh banyak terhadap pendistribusian BBM di Bengkalis hingga Bantan. Sepertinya, tim pengawas BBM tidak cukup hanya sekedar “melihat-lihat” proses penjualan BBM di APMS. Melainkan harus melakukan pemantauan secara ketat, siapa saja pengecer yang mendapat jatah dari APMS dan bagaimana proses penjualannya ke masyarakat.

Salah seorang agen premium minyak solar (APMS), Hendri Sukamto Halim mengatakan, pihaknya tetap melakukan penebusan BBM sesuai dengan DO (Delivery Order,red), sebagaimana hari-hari biasa. Kemudian sebagian besar BBM tersebut dijual ke pemilik kendaraan yang antri di APMS dan sisanya didistribusikan ke pos-pos APMS.

“Untuk pos APMS ini jatahnya dikurangi karena permintaan di APMS akhir-akhir ini meningkat. Mungkin karena panik atau apa, yang jelas sekarang di APMS ramai terus,” ujar Hendri.

Kepala Disperindag Bengkalis melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, H Raja Arlingga mengatakan, sudah ada kesepakatan bahwa APMS harus lebih mengutamakan penjualan di APMS dan tidak melayani para pengecer. Saat sidak bersama Kapolres Bengkalis beberapa waktu lalu, para APMS juga diwarning untuk tidak melayani pengecer dengan cara apapun. 

“Kalau masih ada APMS yang bermain-main, itu terlalu berani saya kira,” kata Arlingga.(Gus)

BAGIKAN:
KOMENTAR