Buka Kuliyah Umum di STAI Al- Kausar Bengkalis

Hadapi MEA, Bupati Ajak Mahasiswa Tambah Wawasan

Minggu, 07 September 2014 13:21
BAGIKAN:
Foto Bersama Bupati Bengkalis dengan Dosen STAI Al- Kausar
BENGKALISONE, BOC -Untuk mempersiapkan segala sesuatunya, baik itu Sumber Daya Manusia (SDM), maupun di bidang bisnis dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 mendatang, sebagai orang terpelajar, Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh, mengajak mahasiswa agar bisa lebih giat belajar, menambah wawasan dan menguasai keahlian agar bekualitas.

Hal itu disampaikan Bupati, Sabtu (6/9) kemarin, saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi acara kuliah umum STAI Al-Kautsar.

“Implementasi masyarakat ekonomi asean adalah akan terjadi kebebasan aliran barang dan tenaga kerja di wilayah negara asean. Kesiapan yang harus menjadi pusat perhatian adalah bagaimana menangkal secara maksimal agar indonesia tidak hanya menjadi pasar barang dan jasa tenaga kerja dari negara asean lainnya, salah satunya dengan peran mahasiswa juga sangat dibutuhkan,” jelas Herliyan.

Ditambahkannya,dalam dunia kerja orang tidak akan menanyakan calon pekerjaannya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, where are you from, what is your religion, what is your status, akan tetapi pertanyaannya adalah what you can do?.

“Untuk menjawab semua itu, para mahasiswa khususnya yang belum bekerja untuk terus melatih diri, membekali diri dengan berbagai ilmu, berlaku disiplin, tidak cepat menyerah, bekerja keras. Terlebih secara geografis Kabupaten Bengkalis berada di daerah perbatasan dan jalur pelayaran internasional tersibuk, sehingga bengkalis merupakan salah satu sasaran utama pemberlakukan MEA 2015,” harap Herliyan saat menyampaikan sambutannya di hadapan para dosen, dan mahasiswa saat itu.

Herliyan menekankan, agar mahasiswa mampu menguasai bahasa asing, minimal bahasa Inggris. Karena mengingat MEA merupakan perdagangan bebas yang diisi oleh Negara-negara Asean dimana notabenenya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pokok dalam berbisnis.

“Saya tekankan mahasiswa untuk mempunyai keahlian menguasai bahasa inggris, terutama bagi mahasiswa jurusan bahasa inggris. Jangan sampai mahasiswa jurusan bahasa inggris, setelah menjadi sarjana tapi tidak bisa berbahasa inggris. Jika demikian kondisinya, kalian akan ketinggalan dengan SDM dari negara Asean lainnya, tutup Herliyan.(Gus)
BAGIKAN:
KOMENTAR