Budayawan Minta Pemkab Selamatkan Situs Sejarah Di Bukit Batu

Jumat, 24 Juli 2015 10:16
BAGIKAN:
kondisi Makam Datuk Laksamana  Raja Di Laut I (Pertama) yang tak terawat dan dikelilingi semak belukar.
BUKITBATU -Tokoh budayawan dan sejarawan  Sungai Pakning Kecamatan Bukit Batu meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Kebudayawan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) untuk segera melakukan tindakan konkret guna menyelamatkan sejumlah situs sejarah di daerah Kecamatan Bukit Batu atau yang dikenal dengan julukan Negeri Laksamana.

Salah seorang tokoh Budayawan Sungai Pakning, Syaiful Bahri, AR mengutarakan bahwa sejumlah situs sejarah yang berada di kecamatan Bukit Batu bisa dikatakan dalam keadaan kritis alias tak diperhatikan. Sehingga dikawatirkan akan tenggelam ditelan waktu.

"Sampai sekarang kita menilai belum ada action apa pun dari Pemkab Bengkalis untuk menyelamatkan situs sejarah di Kecamatan Bukit Batu ini. Seperti komplek Makam Datuk Laksamana Raja Di Laut di desa Sukajadi, mulai dari yang pertama sampai Datuk Laksamana ke empat, masih tidak terawat dan dikelilingi semak belukar," tandas Syaiful Bahri, Jumat (24/7/2015) sembari menunjukkan foto dokumentasi kondisi makam Datuk Laksamana saat ini.

Dikatakannya sejumlah tokoh budayawan sangat menyayangkan sikap Pemkab Bengkalis yang kurang proaktif tersebut. Padahal, yang berwenang menyelamatkan situs yakni Disbudparpora Bengkalis termasuk penganggarannya

Menurut dia, Pemkab Bengkalis perlu segera melakukan tindakan penyelamatan, karena banyak sekali situs bersejarah di Kecamatan Bukit Batu yang sampai sekarang belum diperhatikan, selain komplek makam Datuk Laksamana terdapat juga Makam Panglima Gigi Putih di desa Parit 1 Api – Api, Meriam di Desa Bukit Batu bagian laut dan sejumlah situs sejarah lainnya.

"Sejarah merupakan identitas bagi suatu daerah, jika generasi saat ini tidak menghargai sejarah maka anak cucu kita tidak akan mengenal perjuangan para leluhurnya kelak," pungkas Syaiful lagi.

Lebih jauh dikesalkan Budayawan yang juga aktivis ketenagakerjaan ini bahwa Pemkab Bengkalis tidak usah lagi memberikan janji-janji muluk untuk mendirikan Museum Sejarah dan sebagainya di kawasan Komplek Datuk Laksamana Raja Di Laut, akan tetapi memeliharanya dan merawat dengan baik itu sudah cukup.

"Jangan terlalu muluk berjanji hendak membangun museum sejarah di Bukit Batu, cukup merawat dan memelihara yang ada itu sudah baik, akan tetapi yang kita dapati tidak ada perawatan dan pemeliharaan sama sekali, bahkan akses menuju situs sejarah seperti Makam Datuk Laksamana Raja Di Laut yang pertama, sangat sulit dijangkau akibat dikelilingi semak belukar, untuk itu kami mengajak semua pihak ikut andil menyelamatkan Situs Sejarah Bukit Batu ke depan," tutur Syaiful Bahri mengakhiri. (Gus)
BAGIKAN:

BACA JUGA

  • Dampingi Komandan Korem 031/WB, Bustami HY Ikut Salurkan Bantuan Sembako

    BENGKALIS - Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Bengkalis, Bustami HY, mendampingi Dandim 0303/Bengkalis Letkol Inf Lizardo Gumay dan Kapolres AKBP Hendra

  • Sambut Hari Bayangkara ke 74, Polsek Bengkalis Bersihkan Tempat Ibadah

    BENGKALIS - Menyambut Hari HUT Bayangkar ke 74 yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2020, Kepolisian Sektor Bengkalis, Polres Bengkalis megisi kegiatan dengan meng

  • Tim Gugus Covid 19 Terus Sosialisai Protap Kesehatan

    BENGKALIS - Personel Koramil 01/Bengkalis, bersama anggota Polsek Bengkalis melaksanakan giat aturan tentang penerapan pendisiplinan protokol kesehatan kepad

  • Personel Koramil 01/Bengkalis Sosialisasi Protap Kesehatan Kepada Warga dan Pedagang di Taman Andam Dewi dan Capcin

    BENGKALIS - Patroli bersama dan himbauan kepada masyarakat tentang aturan penerapan pendisiplinan protokol kesehatan kepada masyarakat terus dilakukan jajara

  • KOMENTAR