SDN 009 Kota Karet, Rohil Memprihatinkan

Rabu, 12 Februari 2014 17:47
BAGIKAN:
ROHIL, POG - Kondisi bangunan sekolah Dasar Negeri 009 Kepenghuluan Kota Paret, Kecamatan Simpang Kanan memprihatinkan. Bangunan yang berdiri sejak tahun 1986 baru sekali menerima bantuan rehab gedung dan hanya untuk 3 lokal. Akibatnya gedung masih terlihat bak “kandang ayam” tersebut membuat 126 siswa belajar tidak nyaman.

Pasalnya kondisi bangunan sudah banyak yang rusak dan lapuk dimakan usia. Selain itu, dinding yang berasal dari papan sudah banyak yang bolong-bolong. Lantainya hanya beralaskan tanah, bahkan atap sekolah kondisinya cukup memprihatinkan yang dikhwatirkan sewaktu-waktu dapat menimpa siswa.

Pihak sekolah mengaku sejak berdiri dari tahun 1986 hingga sekarang hanya sekali dibantu oleh pemerintah Kabupaten Rokan Hilir. Bantuan tersebut  hanya berbentuk perehaban gedung sekolah sebanyak 3 lokal.

"Sejak berdiri tahun 1986 hanya sekali dibantu Pemkab Rohil, yakni pada tahun 2004 lalu. Kita sudah berulang kali mengusulkan ke dinas, tapi jawabanya sabar-sabar dulu. Bahkan sewaktu Pak Surya Arfan Kadisdik mengunjungi sekolah ini. Ia juga berjanji akan proritaskan untuk segera dibangun namun hingga saat ini belum juga ada realisasinya,"beber Wakil Kepala sekolah Suardi Nasution Kepada Haluan Riau, selasa (11/2).

Memang kata Suardi lagi, Sekolah ini awalnya statusnya sekolah swasta. Namun mulai tahun 2007 lalu status sekolah ini sudah dinegerikan. Ironinya lagi hanya SD 009 ini yang berada di Kecamatan Simpang Kanan satu-satunya dengan kondisi bangunan yang cukup memprihatinkan

"Bukan membanding-bandingkan, hanya sekolah ini yang satu-satunya berstatus negeri yang berada di kecamatan ini kondisinya cukup memprihatinkan. Saya mendengar banyak warga yang mengatakan lokalnya seperti kandang ayam.  Habis gimana lagi, kita hanya pasrah dan berdoa akan ada perhatian dari Pemkab," keluh Suardi.

Meski kondisi bangunan yang cukup memperihatinkan ini kata suardi lagi, para murid dan tenaga pengajar tetap bersemangat dalam proses belajar dan mengajar. "Memang tempat sekolah kami tidak terlalu mendukung untuk belajar secara baik. Namun semangat para siswa untuk belajar tetap tinggi dan hal itu membuat kami selaku para guru membuat lebih bergairah ataupun bersemangat untuk memberikan ilmu kepada siswa." kata Suardi.

Oleh karena itu, kata suardi, perhatian Pemkab Rohil terhadap pembangunan lokal baru terutama lokal siswa kelas 1,2 dan 3 sangat diharapkan. Sehingga para siswa maupun guru tidak was-was melakukan proses belajar dan mengajar. Pasalnya, ketiga ruang tersebut kondisinya cukup memprihatinkan. "Kami sangat mengharapkan perhatian dari Pemkab. Sehingga ke depan dapat melahirkan siswa-siswi yang berprestasi," harap Suardi.

Pantauan Haluan Riau tampak kondisi sekolah tersebut sangat memprihatinkan. Kayulapuk dimakan rayap dan usia kerap dijumpai sehingga banyak papan yang digunakan dinding bolong-bolong. Selain itu kondisi lantai yang hanya beralaskan tanah, meja yang bolong-bolong, serta kondisi atap yang sangat memilukan yang dapat membahayakan para siswa dan guru dalam melakukan proses belajar mengajar. Memang dari luar tampak indah warna cat dinding sekolah ini, namun dilihat ke dalam terbalik dengan kondisi dilihat dari luar bangunan. (red/hlc)
BAGIKAN:
KOMENTAR