BUKITBATU—POG, Sejumlah kalangan masyarakat menyesalkan sikap dan pernyataan Kepala SMK Negeri 1 Bukit Batu (Pelayaran) Dewa Sumarta, S.Pd, hal itu terkait kasus siswa yang kedapatan membawa kondom dalam razia yang dilakukan sekolah pekan lalu
Pernyataan Dewa Sang Kepala Sekolah di sejumlah media massa yang menyebut tangkapan kondom dari siswa itu adalah hal yang biasa menuai kecaman beragam dari sejumlah tokoh masyarakat maupun organisasi yang ada di Kecamatan Bukit Batu
Ketua Majelis Pemuda Melayu Pesisir (MPMP) Bukit Batu Surya Effendi sepontan mengutarakan kecaman kerasnya, menurut Effendi tidak pantas seorang kepala sekolah menjawab petanyaan wartawan dengan blak – blakan apalagi sampai menyebutkan kasus tangkapan kondom itu adalah hal biasa, seolah-olah melegalkan kebobrokan moral siswa SMK N 1 Bukit Batu tersebut
“Seharusnya kepala sekolah berhati-hati dalam berstatemen apalagi dengan awak media, itu akan menjadi konsumsi public, jika dia menyebutkan penemuan kondom dari razia yang dilakukan kepada siswa adalah hal biasa, maka dapat kita bayangkan bagaimana sang kepala sekolah menerapkan ilmu agama di sekolah yang dipimpinnya itu,” Pungkas Effendi, Minggu (11/5)
Dikatakan Effendi kasus kedapatan kondom ini merupakan sesuatu yang kebablasan yang pernah ada di sekolah-sekolah se kecamatan Bukit Batu
“kita juga sudah sering mendengar beberapa kasus di sekolah itu, ini diperkuat dengan tangkapan kondom dan pernyataan kepseknya yang menyebut itu adalah hal yang biasa dan wajar-wajar saja, ketahuan di SMK itu penerapan ilmu agama maupun antisipasi perilaku asusila bagi siswa sangat kurang,” Kesal Effendi
Hal senada disampaikan Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Bukit Batu Moeslim Rozali, B.Ac, menurut Moeslim kasus ini mencoreng dunia pendidikan di Bukit Batu
“Dinas terkait mesti mengevaluasi proses pendidikan yang ada di SMK N 1 Bukit Batu, jika ada siswa yang membawa kondom nah tujuannya untuk apa, itu tidak mencerminkan sekolah yang ada di tanah laksamana, bertolak belakang dengan tunjuk ajar melayu,” Tutur Muslim mengingatkan. (TIM)