BENGKALIS (POG) - Mata pelajaran Bahasa Inggris di tingkat Sekolah Dasar (SD) akan dihapus secara bertahap mulai ajaran tahun 2013-2014 dari kelas I-III, tahun ajaran 2014-2015 kelas IV, ajaran tahun 2015-2016 kelas V, selanjutnya ajaran tahun 2016-2017 ditingkat SD sudah tidak ada lagi kurikulum mata pelajaran Bahasa Inggris dan 3 mata plajaran tersebut hanya dijadikan kegiatan ekstrakulikuler.
Penghapusan kurikulum di tingkat SD tersebut sesuai dengan keputusan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) 2013 terdapat tiga mata pelajaran yakni Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani (Penjas), dan Teknologi Ilmu Komputer (TIK) dari tahun ajaran 2013-2014 hingga tahun ajaran 2016-2017 itu, ternyata membuat kesulitan pada guru pendidik baik dari ditingkat SD/SMP dan SMA sederajat, khususnya di Kab. Bengkalis.
Hal itu disampaikan Kepsek SDN IV Bengkalis, Hj. Musalmina S.Pdi, Kamis (13/2/14) jelang siang di meja kantornya, bahwa dengan dihapuskannya tiga mata pelajaran tersebut dinilai kurang tepat,dan terlihat banyak dampak negatifnya daripada manfaatnya bagi pendidikan, disebabkan selama ini siswa SD tersebut mampu menerima ketiga pelajaran tersebut.
"apalagi yang dihapus itu mata pelajaran Bahasa Inggris, ini memang sangat disayangkan, lantaran Bahasa Inggris ini sangat bermanfaat bagi siswa tingkat SD untuk mengenal bahasa asing, jadi kalau bukan dari tingkat anak anak, terus mulai dari mana lagi,katanya.
Menyinggung Bahasa Inggris, Menurut Musalmina berharap jika memang perlu dihapus,mata pelajaran di tingkat SD, tapi khususnya di kab. Bengkalis, bagi Pemerintah untuk mempertimbangkan kembali, disebabkan posisi kab. Bengkalis itu merupakan perbatasan antar Negara dengan Malaysia.
“Bahasa Inggris ini saya menilai sangat bermanfaat bagi siswa seswi tingkat SD, melihat di Negara Malaysia anak anak tingkat SD sudah fasih berbahasa Inggris, lalu anak anak didik kita mau diarahkan kemana, jika tingkat SD saja masih buta berbahasa Internasional khususnya di kab. Bengkalis, apalagi kota Bengkalis sudah dijadikan kota Pendidikan, “ujarnya bertanya tanya.
Dampak persoalan lain yang dihadapi para guru yang dihadapi terhadap perubahan kurikulum adalah pemenpatan ratusan guru yang sudah mengajar bahasa inggris selama ini. "Mau dikemanakan nasib mereka nanti, terutama bagi guru kontrak, jadi mata pelajaran ini hanya semacam uji coba, “ungkap Musalmina.
Terpisah, sementara itu, Wakil Sekolah SMAN 2 Bantan, Herna Herliawan saat dihubungi mengatakan bahwa dengan perubahan kurikulum tersebut akan terjadi pembuangan guru secara masal dan itu dampaknya pada nasib para guru tersebut, juga berdampak pada siswa seswi yang hoby didalam mata pelajaran tersebut.
"Misalnya, anak sekolah hoby dengan Ilmu Komputer, kalau mata pelajaran itu dihapus, hobi anak tersebut secara otomatis tidak akan tersalurkan secara maksimal, walaupun ada ektrakulikulernya, Pungkasnya. (Gus)