Dermawan mengawali sambutan dengan mengatakan beberapa hal. Terutama menyebut agar orang tua tidak menelantarkan anak. Karena anak adalah harta titipan Allah yang harus dijaga dan dibina dengan baik oleh kedua orang tuanya. Untuk itu ia meminta agar anak tidak membiasakan sikap negatif terhadap orang tuanya.
Hal tersebut ia sampaikan kepada puluhan peserta FAD, karena banyaknya kasus penelantaran terhadap anak. Sehinga anak menjadi anak jalanan atau dipaksa bekerja layaknya orang dewasa.
"Pendidikan utama anak tergantung pada orang tua. Bahkan, anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak, serta asupan gizi dan kebutuhan lainya, "sebutnya.
Menurutnya, hak-hak anak tersebut dilindungi Undang-undang. Pengejawantahan dari undang-undang perlindungan anak, pemerintah sudah mengatur dari tingkat pusat hingga ke daerah.
"Kalau saat ini masih ada orang tua yang menelantarkan anaknya, segera laporkan kepada pihak yang berwenang. Karena pemerintah mulai menggalakkan peningkatan status perlindungan anak," kata Dermawan.
Kepala BKB P3A Kota Dumai Marwan menyampaikan, kegiatan Bimtek ini dikuti sebanyak 60 orang pelajar SMP dan SMA se-Kota Dumai. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari mulai tanggal 20 hingga 21 Agustus 2014. Kegiatan ini dihadiri oleh narasumber dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yakni Usman Basumi.
Marwan berharap, dengan dibukanya acara Bimtek ini, anak-anak Kota Dumai yang tergabung dalam FAD dapat menjadi skalator dalam memberi perlindungan kepada anak-anak dari kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.
"Bimtek ini juga diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang hak-hak dan perlindungan anak sesuai dengan amanah UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak," ujarnya.
Dia menambahkan, pada setiap diri anak terdapat hak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi serta berhak atas perlindungan dari tindak kekerasan, pelecehan, diskriminasi dan tindakan salah lainnya.
''Bimtek ini diharapkan dapat mengatasi perlindungan dan pemenuhan hak anak, mengoptimalkan terwujudnya perlindungan dan
pemenuhan hak anak lebih baik lagi kedepannya," tambah Marwan.
Selanjutnya, Usman Basumi mengakui kemajuan anak Dumai tidak kalah saing dari kota-kota lain.
"Karena itu, kepada bapak dan Ibu pendamping dan pembimbing FAD, marilah kita bersama-sama mengupayakan agar tidak ada lagi anak-anak kita yang menjadi korban kekerasan. Mari kita tingkatkan dan kembangkan bakat-bakat anak kita agar dapat berkembang sesuai kemampuan dan minatnya masing-masing,"ujarnya.
Menurutnya, anak-anak di Kota Dumai sudah memiliki daya saing, dan mampu menjadi fasilitator bagi teman-teman di lingkungannya mengenai pentingnya hak-hak anak. Hal itu menjadi penting untuk menyikapi kasus -kasus yang terjadi.
"sehingga kedepannya dapat tercapai pemenuhan hak anak di seluruh tanah air," katanya. (TRIBUN/RED)