Warga Protes Bulog Bagikan Beras Tak Layak Konsumsi
Senin, 15 September 2014 15:29
DUMAI, DOC - Kelurahan Dumai Kota mengaku kecewa dengan
kiriman beras yang dilakukan pihak Kantor Bulog Dumai. Pasalnya, warga
penerima Beras Bulog di kelurahan itu kecewa dengan kualitas beras tidak
layak konsumsi.
Hal tersebut dilaporkan warga penerima setelah
mencoba memasaknya. Nasi yang dihasilkan tidak normal, bahkan menghitam
dan sebentuk nasi basi. Sontak warga tidak menerima kondisi tersebut.
Akhirnya warga mengembalikan beras miskin itu ke kantor lurah.
Lurah
Dumai Kota Agus Gunawan tidak mengira jika beras yang dibagikan tidak
layak konsumsi. Karena, kantor Bulog Kota Dumai sebelumnya mengatakan
kalau beras yang bakal dibagikan sudah melalui pengecekan secara ketat.
"Pengecekan
seperti apa yang dilakukan Bulog, saya juga tidak paham. Saya langsung
menelepon kantor Bulog dan melaporkan kejadian yang dialami masyarakat
soal beras yang diterimanya tak layak konsumsi," ujar akhir pekan ini.
Tidak
tanggung-tanggung, jumlah beras yang tidak layak konsumsi itu mencapai
1,2 ton atau 80 goni. Namun, yang baru diganti pihak Bulog baru 5
karung, atau sebagian kecil dari jumlah kerusakan.
"Awalnya pihak
kantor Bulog mengatakan hanya lima karung yang bisa diganti. Padahal,
kerusakan sangat banyak. Kami juga mendesak Bulog mengganti keseluruhan
yang rusak," katanya.
Dalam waktu dua atau tiga hari ke depan,
Agus Gunawan menggaransi akan mendapatkan ganti dari Bulog. Karena,
setelah pihaknya mendesak penggantian beras, pihak Bulog menyetujui.
"Makanya
saya sampaikan ke warga agar bersabar dulu, menjelang dua atau tiga
hari kedepan ini. Kita juga sudah mendesak pihak Bulog untuk segera
mengganti besar yang disalurkan tak layak konsumsi itu," katanya.
Sumineh,
warga penerima beras Bulog di Kelurahan Dumai Kota mengakui beras itu
tidak layak dimakan. Selain sebentuk bubur, hitam baunya juga tidak
sedap dan sangat tidak layak untuk dikonsumsi manusia.
"Itu bukan beras untuk manusia, itu beras untuk ayam. Di kasih beras tetapi busuk, buat apa," kesal Sumineh.
Sebelumnya,
Bulog juga diserang warga Bukit Datuk, karena beras yang dibagikan
tidak layak konsumsi. Namun, warga belum sempat memasak, karena
mengetahui beras yang diterimanya berkutu.
Selain itu, data
penentuan penerimaan beras juga diprotes warga. Sebab, data yang
digunakan untuk tahun 2014 ini berdasarkan Data Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tahun 2011 lalu.
Di Kelurahan
Dumai Kota, penerima beras Bulog berkurang dari tahun 2013. Tahun ini,
hanuya 204 KK yang ditetapkan sebagai penerima beras Bulog dari 347 di
tahun lalu.
"Kami diprotes warga bersama-sama. Terpaksa kami
mengundang BPS, bagaimana ia mendampingi kami saat pembagian. Karena
data itu hasil olahan dari TNP2K," imbuhnya.(RGC/RED)
KOMENTAR