Warga Dumai Terkejut Meroketnya Harga Elpiji 12 Kg

Senin, 01 September 2014 08:55
BAGIKAN:
Tabung Gas Elpiji
DUMAI, DOC- Akibat langkanya Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kg, LPG 12 Kg meroket.  Harga LPG non Subsidi itu di Kota Dumai kini mencapai Rp 150 ribu per tabung. Lonjakan harga ini sudah terjadi sejak akhir pekan kemarin. ‎Padahal sebelumnya, harga LPG 3 Kg hanya Rp120 ribu per tabungnya.

Kondisi itulah yang mulai dikeluhkan masyarakat Kota Dumai khususnya Ibu Rumah Tangga. Kenaikan harga dinilai tidak wajar, karena terlalu tinggi dalam waktu yang singkat.

"tabung gas ukuran 3 Kg dalam beberapa hari ini semakin sulit diperoleh. Beberapa hari lalu saya membeli tabung gas 3 Kg di pangkalan namun pemilik pangkalan mengatakan stok sudah habis. Coba datang lagi besok tapi saat membeli lagi katanya sudah habis juga, karena tabung saat dibongkar sudah diburu langsung sama orang," ujar Devi, warga Jalan Bintan Kota Dumai, Minggu (31/8).

Dikatakannya, dari pada menunggu mendapatkan LPG 3 Kg, ia kembali mengisi LPG 12 Kg. Sebab, sebelumnya ia menggunakan tabung LPG 12 Kg, sebelum mendapatkan tabung 3 Kg.

 "Saya terkejut saat membeli gas 12 Kg. Karena, harga dibandrol Rp150 ribu. Kok bisa semahal itu,  biasanya pasaran penjualan tabung Rp 120 ribu pertabung itupun sudah diantar langsung ketempat tujuan," katanya.

Hal senada juga diakui Nina, warga Jaya Mukti. Ibu dua anak itu kesulitan mendapatkan LPG tabung 3 Kg. ‎Terpaksa ia membeli LPG ukuran 12 Kg. Kendati kocek yang harus dirogoh mencapai Rp 150 ribu.

"Mau tidak mau,  dari pada kebutuhan sehari - hari terganggu,  ya terpaksa dimanfaatkan juga tabung 12 Kg yang lama tak terisi," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Dumai,  Zulkarnaen
memang mengkhawatirkan harga LPG. Apalagi wacana kenaikan harga LPG non subsidi  sudah bergulir secara nasional sejak awal bulan.

Sedangkan kuota LPG bersubsidi untuk Kota Dumai masih kurang. Dari kuota yang ada, sekitar 4000 lebih tabung perhari belum cukup untuk kebutuhan masyarakat. Idealnya, kuota ditambah sekitar 6000 tabung perhari.  

"kita tidak memiliki wewenang untuk penambahan kuota, namun kita berupaya ajukan permintaan penambahan kuota ke Pertamina agar mencukupi kebutuhan masyarakat," katanya. (TRIBUN/RED)

BAGIKAN:
KOMENTAR