Warga Dumai Kota Ancam Blokir Pelindo

Senin, 15 September 2014 15:28
BAGIKAN:
Proyek Drainase Dumai
DUMAI, DOC- Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Cabang I Dumai meminta batas waktu hingga Oktober mendatang soal tuntutan warga di Kecamatan Dumai Kota.

Humas PT. Pelindo I Cabang Dumai, Hendri membenarkan pelaksanaan proyek pengembangan parit di Datuk Laksmana dan di dalam kawasan Pelindo ditargetkan selesai Oktober mendatang.

"Meskipun hal itu sendiri sudah di atas kesepakatan, tahun lalu. Itukan pekerjaan, jadi tak bisa digesa-gesa. Oktober juga selesai tu. Maka dari itu, kami harapkan masyarakat bisa bersabar," ujar Hendri, kepada wartawan.

Koordinator warga Dumai Kota, Timo Kipda, yang didampingi mantan anggota DPRD Dumai Jhonfikar dan ketua LPMK Dumai Nurdin Effendi mengatakan warga ?belum jadi melaksanakan demo. Alasannya, Pelindo meminta waktu toleransi sampai Oktober 2014.

"Kami hadir bersama unsur masyarakat, mulai dari Camat, Lurah, ketua-ketua RT, pemuda dan LPMK, tampaknya harus bersabar dulu. Oke, itu kami terima, karena waktu toleransi dimintanya sampai Oktober. Kami kasih lagi keringanan, sampai 15 Nopember," ujar Timo Kipda.

Jika poin-poin perjanjian itu tidak selesai sampai batas yang ditentukan, pihaknya akan segel kantor PT. Pelindo I Dumai. Pasalnya, Pelindo sudah terlalu sering membohongi warga sekitar. Sedangkan dampak dari aktivitas pelabuhan selalu dirasakan masyarakat Dumai Kota.

"Drainase itu harus dikerjakannya, ditambah pembersihan debu-debu yang ada di sepanjang Datuk Laksmana. Jika masih terjadi banjir akibat penyumbatan parit di dalam kawasan Pelindo, warga kami terus yang menanggung akibatnya. Lihatlah nanti," kata Timo.

Dijelaskan Timo, kehadiran Pelindo di Dumai Kota baru tahun 1988. Sebelumnya, di komplek Pelindo adalah perkampungan. Namun, Pelindo berhasil membeli kawasan tersebut untuk mengembangkan bisnisnya.

"Seiring perjalanan waktu, semakin lama, warga kami semakin teredusir, tanpa ada belas kasihan. Makanya, kami tak mau lagi menanggung beban, seperti banjir, bunyi, debu dan pencemaran akibat ulah Pelindo," katanya.

Namun, terkait jalan Datuk Laksmana yang berlubang-lubang, warga tidak memberatkan PT. Pelindo. Sebab, warga mendapat informasi bahwa APBD P Riau sudah mengulurkan anggaran untuk perbaikan jalan itu sebesar Rp 11,6 miliar.

Jalan yang akan dibangun berupa sistem rigit. "Saya berharap, beban tuntutan warga ke Pelindo sudah berkurang. Maka, jangan sampai sia-siakan kesempatan yang diberikan," imbuhnya. (RGC/RED)
BAGIKAN:
KOMENTAR