Pemkab Bengkalis Taja sosialisasi implementasi Masyarakat Ekonomi Asean

Rabu, 27 Agustus 2014 15:03
BAGIKAN:
sosialisasi implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
BENGKALISONE, BOC -Pemkab Bengkalis melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menggelar sosialisasi implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) bagi pelaku usaha di Lantai IV Kantor Bupati Bengkalis. Kegiatan ini diikuti  60 orang peserta yang dibuka oleh Bupati Bengkalis, H. Herliyan Saleh, rabu (27/8/2014).

Dalam Sosialisasi Implementasi Masyarakat Ekonomi Asean tersebut Pemkab Bengkalis yang menghadirkan narasumber berasal dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan diikuti para pelaku usaha di Kabupaten Bengkalis terlihat hadir Kadisperindag M Fauzi, Asisten Administrasi Umum H Herdi Salioso, Asisten Tata Praja H Amir Faisal dan para pejabat eselon II dan III di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis. 

Ketika pengarahannya Bupati menyambut baik dilaksanakannya kegiatan ini kepada seluruh stakeholder dan pelaku usaha di kabupaten bengkalis dan dinilai sangat tepat, mengingat penerapan pasar bebas di kawasan negara ASEAN sudah berada di depan mata, tepatnya dimulai pada 31 Desember 2015 mendatang.

"Kondisi ini tentunya menjadi sebuah tantangan bagi kita untuk melakukan langkah-langkah konkrik guna mengimbangi keberadaan produk luar yang akan bebas masuk. Apabila kita tidak bisa mampu mensiasati secara dini, saya  khawatir, produk-produk lokal akan kalah bersaing dengan produk luar negeri. Kita berharap pelaksanaan MEA ini dapat memberikan peluang besar bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis,"ujar Bupati.

Untuk menghadapi persaingan pasar global ASEAN ini, papar Bupati, Pemerintah Kabupaten Bengkalis berupaya memperkuat sendi-sendi dan fondasi ekonomi kerakyataan, salah satunya melakukan pembinaan terhadap pelaku koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Saya minta kepada SKPD terkait untuk bekerja keras menyiapkan fondasi perekonomian agar lebih kuat, seperti memberikan keterampilan kepada pelaku usaha, terutama usaha kecil dan menengah guna meningkatkan daya saing produk unggulan yang dapat berkompetisi di pasar ASEAN,"ujarnya.

Bupati juga menekankan agar SKPD terkait membuat program-program kreatif dan inovatif guna mempersiapkan masyarakat dan pelaku usaha dalam menghadapi MEA 2015. Kabupaten Bengkalis memiliki produk unggulan yang bisa dipasarkan di pasar global, seperti panganan lempuk durian, kain songket dan komoditi lainnya.

"Program UED-SP sebesar Rp1 miliar per desa setiap tahunnya ditujukan untuk penguatan ekonomi kerakyatan. Alhamdulilah melalui program ini, banyak pelaku usaha di desa-desa mulai berkembang. Begitu juga di bidang infrasktruktur, Pemerintah Kabupaten Bengkalis terus menggesa pembangunan jalan di delapan kecamatan yang dibangun melalui kegiatan tahun jamak,"ujar Bupati.

Bupati berharap dengan adanya masyarakat ekonomi ASEAN ini dapat memberikan dampak positif bagi Kabupaten Bengkalis, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berkurangnya pengangguran disebabkan terserapnya tenaga kerja, terbukanya peluang tantangan yang dapat menumbuhkan motivasi untuk bersaing dengan negara anggota ASEAN.

"Kita hendaknya jangan jadi objek pasar saja, tapi juga harus jadi pelaku pasar. Untuk itu penguatan produk menjadi suatu keharusan,"ujar Bupati.

Apalagi menurut Bupati, Kabupaten Bengkalis memiliki produk yang tidak dimiliki negara ASEAN. Agar bisa bersaing, kuantitas, kualitas, kontiniutas dan harga menjadi penentunya.(Gus)



BAGIKAN:
KOMENTAR