Sebelumnya pada Juni hingga
Juli sebagian besar wilayah di Riau mengalami musim kemarau yang rentan
terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Namun sejak Agustus hingga
September ini, lanjut kata dia, Riau memasuki musim pencaroba atau
peralihan dari kemarau ke hujan.
Diperkirakan, kata
Ibnu, pancaroba akan terjadi hingga awal Oktober. Dengan demikian,
lanjutnya, bulan depan secara umum Riau akan memasuki musim hujan dimana
durasi dan waktu terjadinya hujan akan lebih sering dibandingkan saat
ini. "Sementara mengenai El Nino, sejauh ini masih lemah di Riau. Belum
memberikan dampak papun," katanya.
Ibnu menjelaskan,
saat ini masyarakat hanya harus mewaspadai kondisi cuaca tak menentu
saat pancaroba. "Yang harus diwaspadai adalah kondisi kesehatannya
karena biasanya pancaroba dapat berpotensi mengganggu kesehatan
manusia," katanya.
Dalam beberapa pekan terakhir, di Ibu
Kota Provinsi Riau, Pekanbaru, menurut pantauan kerap mengalami panas
yang berlebih hingga terasa "menyengat" di kulit. Namun Ibnu mengatakan,
kondisi suhu udara di Pekanbaru saat ini masih normal maksimal berada
pada 34 derajat Celsius.
Sementara itu hasil pantauan
juga, di wilayah Pekanbaru juga kerap terjadi hujan secara tiba-tiba,
bahkan diiringi dnegan cuaca panas. Menurut Ibnu hal itu biasa terjadi
saat pancaroba atau peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.(TRIBUN/RED)