Bupati Bengkalis Resmi Buka MTQ Tingkat Kecamatan Bantan

Selasa, 29 April 2014 14:45
BAGIKAN:
Bupati Bengkalis H. Herliyan Saleh saat menekan Tombol Serine peresmian MTQ kec. Bantan Kabupaten Bengkalis
BENGKALISONE, POG - Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh membuka secara resmi Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) yang ke XIX tingkat Kecamatan Bantan, Senin (28/4/2014) sekitar pukul 21.30 Wib dihalaman Kantor Camat Bantan Desa Selat Baru.

Pelaksanaan MTQ di Kecamatan Bantan tersebut akan berakhir hingga tanggal 2 Mei mendatang dengan beberapa kategori perlombaan, yakni Tilawah Al Qur'an, Khattil Qur'an, Syarhil Qur'an, Fahmil Qur'an dan rebana dari 23 Desa di Kec. Bantan dari 14 Desa pemekaran dan 9 Desa induk.

Selain Bupati Herliyan juga terlihat hadir Sekda Kab. Bengkalis H. Burhanuddin, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) H. Jumari, Camat Bantan Nazly, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kab. Bengkalis H. Arianto, anggota DPRD Dapil Bengkalis Bantan Sofyan, serta sejumlah pejabat teras lingkup pemerintah kab. Bengkalis.

"Pelaksanaan MTQ yang dilaksanakan ini bukan sekedar memperlihatkan keterampilan qori dan qoriah dalam melantunkan keindahan ayat–ayat suci al-qur’an, namun sebagai syiar tentang kebenaran nilai-nilai yang terkandung dalam al quran, "ujar Herliyan dalam sambutannya.

Herliyan menjelaskan bahwa MTQ tingkat Kecamatan di Bantan ini, selain merupakan kegiatan rutin tahunan, juga sebagai ajang pemanasan bagi panitia penyelenggara maupun peserta, mengingat Kec. Bantan telah dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan MTQ tingkat Kab. Bengkalis tahun 2014 ini, sebab itu dalam kesempatan acara ini dapat memberikan yang terbaik demi kesuksesan acara yang penuh nilai-nilai agamis ini.

Budaya maghrib mengaji tidak hanya ditujukan bagi anak-anak, namun harus juga dilaksanakan oleh para orang tua untuk memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca Al-Qur'an.

"Kita perlu tahu, bahwa tradisi maghrib mengaji dalam keluarga banyak memberikan manfaat bagi kita yang diantaranya timbulkan komunikasi harmonis antara anak dengan orang tua, sehingga dapat berbagi ilmu agama serta akhlak dan budi pekerti, "terang Herliyan.

Kemudian, lanjut Herliyan, dengan magrib ini juga dapat menghindari diri berbagai kegiatan-kegiatan malam, seperti penyimpangan prilaku, penggunaan obat-obat terlarang, minuman keras, kenakalan remaja dan pengaruh negatif lainnya yang merusak hargadiri lingkungan dan masa depan. (gus)
BAGIKAN:
KOMENTAR