DUMAI, DOC - Dinas Perhubungan (Dishub) kota Dumai mencatat jumlah pemudik
datang dalam negeri melalui jalur laut menggunakan kapal ferry di
Pelabuhan Penumpang Pelindo setempat mencapai 15.324 orang.
Kepala Dinas Perhubungan Dumai Bambang Sumantri
menyatakan, puncak arus balik Idul Fitri 1435 Hijriah pada jalur laut
terjadi pada H+5 atau Ahad (3/8) kemarin dengan jumlah penumpang datang
dalam negeri 835 orang dan 726 pemudik dari luar negeri.
"Khusus untuk angkutan penumpang arus balik lebaran
jalur laut, sejauh ini berjalan kondusif lancar dan puncaknya terjadi
pada Ahad kemarin," katanya kepada pers belum lama ini.
Dia menjelaskan, guna melayani aktivitas mudik dan balik
masyarakat selama angkutan lebaran, baik lokal maupun internasional,
dilayani dengan sebanyak 140 rute kapal tujuan lokal dan 77 kapal rute
luar negeri untuk kedatangan dan keberangkatan.
Sedangkan untuk pemudik datang berasal dari beberapa
kota di Negara Malaysia, seperti Port Dickson, Port Klang dan Malaka di
Pelabuhan Dumai berjumlah sebanyak 9.062 orang.
Kemudian,
jumlah pemudik yang berangkat meninggalkan kota Dumai selama angkutan
lebaran sejak 21 Juli-3 Agustus tujuan dalam negeri dari perairan
setempat mencapai 9.919 orang, dan 4.669 rute internasional.
"Pelayanan angkutan lebaran kini masih dibuka di
beberapa posko pengaturan dan pengendalian kerjasama pemerintah dengan
kepolisian dan pihak Jasa Raharja hingga kondisi kembali normal,"
ungkapnya.
Dia berharap pelayanan yang diberikan pemerintah dan
aparat terkait selama arus angkutan lebaran ini membuat aktivitas
masyarakat pemudik menjadi nyaman dan tertib serta berjalan kondusif
tanpa ada kendala berarti.
Sementara, petugas Kesyahbandaran pada KSOP setempat
Lukmanul Hakim mengatakan, aktivitas arus balik masyarakat pada Senin
ini masih tinggi dengan jumlah pemudik yang berangkat untuk tujuan lokal
mencapai sebanyak 1.723 orang.
"Meski masih banyak penumpang pada arus balik hingga
kini, namun secara umum pelaksanaan angkutan lebaran tetap lancar dan
terkendali dengan baik," sebutnya kepada wartawan.(RGC/RED)