Anggaran Ruang Kelas SMPN 19 Dumai Tidak Memadai

Senin, 25 Agustus 2014 15:35
BAGIKAN:
DUMAI, DOC - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Dumai melalui Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) B. Alwi Saputra mengakui bahwa proyek pembangunan 3 ruang kelas SMPN 19 Dumai belum selesai. Meskipun, proyek tersebut dilaksanakan pada tahun anggaran 2013 sebesar Rp 200 juta. Proyek tersebut merupakan Penunjukan Langsung (PL) yang dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Dumai Syaari, MP.

Ia mengatakan, ‎anggaran untuk membangun 3 ruang kelas sebesar Rp 670 juta. Karena, 1 meter bangunan fisik dibandrol dengan harga yang fantastis, yakni Rp 4 juta. Sedangkan luas bangunan untuk 1 ruang kelas 7x8 meter dikalikan 3 ruangan.

"Memang belum siap dari pengerjaan tahun kemarin. Untuk 1 meter harganya Rp 4 juta, bayangkan saja anggaran kita hanya Rp 200 juta," ujar B. Alwi Saputra, Senin (25/8/14).

Meskipun satu kegiatan harus diselesaikan, namun B. Alwi Saputra tidak menjelaskan secara rinci. Bahkan, ia mengatakan akan menganggarkan kembali proyek tersebut ditahun anggaran 2015 mendatang. ‎Sebelumnya, lanjutnya, sudah direncanakan untuk menganggarkan di APBD 2014. Namun, ada anggaran dari APBN untuk Unit Sekolah Baru (USB) sebesar Rp 2 miliar di tahun 2014.

"Anggaran itu akan turun, mana tahu ada sisa nanti, kita akan berikan untuk sekolah itu. Jika tidak ada sisa, saya komitmen menganggarkan di tahun 2015, APBD (Dumai). Karena, RAB dari anggaran USB belum jelas hingga saat ini," katanya.

Ia mengatakan, SMP yang berada di Geniot, Sungai Sembilan, Dumai itu baru saja dinaikkan statusnya menjadi sekolah negeri. Sehingga menjadi SMPN 19 Kota Dumai.

"Sekarang Kepseknya, hanya pelaksana tugas (Plt), yang dijabat oleh Andi Efendi. Kita mempersiapkan untuk Kepsek definitif. ‎Mudah-mudahan tahun ini, sekolah itu sudah mempunyai kepala sekolah yang defenitif," katanya.

Saat ini, SMPN 19 Kota Dumai baru mempunyai 3 ruang kelas semi permanen. Siswa yang sudah belajar di SMPN 19 tersebut sebanyak 62 orang.(TRIBUN/RED)

BAGIKAN:
KOMENTAR