• Home
  • Nasional
  • Wapres: Pers Adalah Mata, Telinga dan Mulut Bangsa

Wapres: Pers Adalah Mata, Telinga dan Mulut Bangsa

Senin, 09 Februari 2015 23:27
BAGIKAN:
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) bersama MenkomInfo Rudiantara (kiri), Ketua MPR Zulkifli Hasan (ketiga kiri), Ketua Dewan Pers Bagir Manan (kedua kanan) dan Ketua Umum PWI Pusat Margiono menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2015 di Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (9/2).(sumber: Antara
BATAM, PESISIRONE.com - Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2015 bertema 'Pers Sehat, Bangsa Hebat' secara resmi diperingati dan ditutup oleh Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla (JK) di Hotel Harmoni One, Batam, Kepulauan Riau, Senin (9/2).

JK tiba di lokasi acara pukul 14.50 WIB dengan didampingi oleh Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo serta beberapa pejabat lainnya. JK pun langsung disambut oleh Ketua Dewan Pers Bagir Manan dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono.

"Pers sangat penting untuk negara apa saja, karena pers adalah mata, mulut, dan telinga bangsa itu. Tanpa itu, tentu bangsa itu tidak bisa punya perhatian dari masyarakat luas," ujar JK saat memberi sambutan dalam puncak peringatan HPN.

Ia mengatakan, HPN ini merupakan hari yang penting karena keberadaan bangsa ini harus dievaluasi, sekaligus melihat apa yang akan dilakukan ke depan dan apa yang sudah dilakukan lewat kacamata pers.

"Mari kita semua mensyukuri apa yang telah kita laksanakan, meminta apa untuk selanjutnya yang akan kita lakukan. Karena pers, fungsinya selain memberi informasi, pendidikan, dan hiburan tentu harus punya manfaat," katanya.

Dengan kondisi politik saat ini yang berubah-ubah, menurut dia, akan membuat pemberitaan pers pun tergantung pemerintah. Begitu pun sebaliknya. Pemerintah tergantung pula dengan keberadaan pers sehingga hal tersebut menjadi pertimbangan yang tak kalah penting.

Menurutnya, pers yang sehat bermakna bahwa pers itu akan memberikan mata, telinga, dan mulut kepada bangsanya untuk berbuat baik.

"Sehingga dapat mempersatukan dan mempererat bangsa. Harapan kita bisa mendamaikan. Kalau pers yang mengipas-ngipas bangsanya, kita akan pecah," ujarnya.(bsc)
BAGIKAN:
KOMENTAR