Riau Kembali Dikepung Kabut Asap

Kamis, 09 Oktober 2014 09:11
BAGIKAN:
Pesisir one Group
Kondisi kabut asap di Kota Pekanbaru. Foto diambil pada beberapa waktu yang lalu.
PEKANBARU, PESISIRONE.COM - Kabut asap kiriman dari Sumatera Selatan kembali menyelimuti Riau, sejak Selasa (7/10/2014). Penyebabnya pun masih sama dengan hari-hari sebelumnya. Selain disebabkan oleh jumlah titik panas di Sumatera yang didominasi oleh Sumsel. Pergerakan angin dari tenggara menuju barat daya menyebabkan Riau dikepung asap.

Analis Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru M. Ibnu Amiruddin mengemukakan, pola pergerakan angin tersebut membuat asap dari kebakaran lahan dan hutan di provinsi tetangga, Sumatera Selatan (Sumsel) bergeser ke Riau.

Jarak pandang di beberapa daerah menurun. Di Pekanbaru, jarak pandang pada pukul 16.00 WIB menurun menjadi 1 kilometer. Padahal, paginya sekitar pukul 07.00 WIB, jarak pandang yang dipantau BMKG Pekanbaru masih berkisar 5 Km.

"Selain di Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan juga mengalami hal yang sama. Tapi jarak pandang di daerah itu agak sedikit membaik dibandingkan Pekanbaru, yaitu 2 Km," ujar Ibnu saat ditemui Tribun di ruang kerjanya.

Terkait kabut asap Riau merupakan kiriman dari Sumsel, menurut Ibnu, itu dapat dilihat dari jumlah titik panas (hotspot) yang di pantau BMKG Pekanbaru melalui satelit Terra dan Aqua, Selasa sore pukul 16.00 WIB. Dari 75 titik hotspot di Sumatera, paling banyak terdapat di Sumsel, yaitu 54 titik. Sisanya tersebar di Riau, Jambi, Lampung dan Bangka Belitung.

"Untuk di Provinsi Riau sendiri, pada Selasa sore ini ada empat titik panas, tersebar di dua kabupaten, yaitu Rokan Hulu sebanyak tiga titik dan Indragiri Hilir satu titik," terang Ibnu.

Jumlah titik panas Selasa sore meningkat lebih dari tujuh kali lipat dibandingkan pukul 05.00 WIB, yang mana masih 10 titik panas. Dia mengemukakan, kabut asap dari kebakaran lahan dan hutan diperkirakan akan terus melanda Riau karena potensi hujan masih kecil. "Potensi hujan ringan di Riau secara umum diperkirakan hanya terjadi di Riau bagian barat, tengah dan utara, tandasnya. (TRIBUN/POG)
BAGIKAN:
KOMENTAR