KOREA - Warga di Seoul, Korea Selatan, menyaksikan tayangan pemberitaan kematian Kim Jong-Nam yang disebut dibunuh di Malaysia. Saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un, dibunuh di Malaysia, seperti dilaporkan media Korea Selatan.
Sebuah sumber yang dekat dengan kantor Perdana Menteri Malaysia mengatakan kepada BBC Kim Jong-Nam dibunuh di Kuala Lumpur dan jenazahnya sedang diotopsi di rumah sakit.
Sebelumnya Kepolisian Malaysia hanya mengatakan seorang warga Korea yang tidak diidentifikasi sakit di bandara dan kemudian meninggal dunia.
"Kami menerima laporan seorang warga Korea Utara meninggal di bandara, Senin (13/02)," kata Komisaris Datuk Seri Mohamad Fuzi Harun dari kantor polisi Bukit Aman kepada situs berita The Stars.
Dia menambahkan masih menyelidiki identitas pria yang meninggal tersebut.
Sekilas Kim Jong-Nam
Pria berusia 45 tahun ini merupakan putra tertua mantan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Il.
Dikenal sebagai penggemar komputer, dia mahir berbahasa Jepang dan pernah bersekolah di Rusia dan Swiss.
Setelah menyelesaikan sekolah di luar negeri, Kim tinggal di ibu kota Pyongyang dan mendapat jabatan bertanggung jawab atas kebijakan teknologi informasi Korea Utara.
Kim Jong-Nam
Kim Jong-Nam, dalam foto tahun 2001, mahir berbahasa Jepang dan bersekolah di Rusia dan Swiss.
Dia meninggalkan Korea Utara setelah tidak mendapat tongkat kepemimpinan Korea Utara karena ayahnya memutuskan dia sebaiknya tidak memimpin negara itu.
Dalam beberapa tahun belakangan, dia diyakini menghabiskan waktunya di Cina dan Malaysia.
Kim Jong-Nam merupakan anak Kim Jong-Il dari hubungan tidak resminya dengan Sung Hae-Rim, seorang bintang kelahiran Korea Selatan yang meninggal dunia di Moskow
Sementara pihak berwenang Korea Selatan belum memberikan pengukuhan atas laporan media setempat, yang mengutip seorang pejabat pemerintah yang tidak disebut namanya.
Stasiun TV Chosun Korea Selatan menyebutkan Kim Jong-Nam, yang berusia 45 tahun, diserang oleh dua perempuan di Bandara Internasional Kuala Lumpur dengan jarum beracun. Kedua tersangka penyerang disebut melarikan diri dengan menggunakan taksi.
Jika laporan ini dikukuhkan maka peristiwa ini merupakan kematian di kalangan elite Korea Utara di bawah rezim Kim Jong-un setelah eksekusi pamannya, Jang Song-Thaek, pada Desember 2013 lalu.
Laporan tentang kematian Kim Jong-Nam itu muncul dua hari setelah Korea Utara meluncurkan uji coba rudal, yang mendapat kecaman dari Dewan Keamanan PBB.
Kim Jong-Un sedang berupaya memperkuat cengkeraman kekuasaannya di tengah-tengah tekanan internasional akibat uji coba rudal dan nuklirnya.
Sumber: Viva