Pemakaman Penumpang MH370 Asal Australia Digelar Akhir Pekan

Sabtu, 03 Mei 2014 02:52
BAGIKAN:
PESISIRONE GROUP/antaranews.com
Ilustrasi pemakaman
JAKARTA, PESISIRONE.com - Pemakaman pertama bagi penumpang pesawat jet Malaysia, yang hilang akan digelar di Australia akhir pekan ini, hampir delapan pekan setelah pesawat tersebut hilang dan diketahui jatuh di wilayah terpencil sebelah selatan Samudera Hindia.

Terlepas dari pencarian yang intensif melalui udara, laut dan bawah laut dalam sejarah penerbangan, tidak ditemukan jejak Malaysia Airlines MH370 sejak hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret.

Keluarga dan sahabat Rod dan Mary Burrows, dua dari enam warga Australia dalam penerbangan tersebut, akan menggelar upacara peringatan di Brisbane pada Minggu (4/5).

"Keluarga dan sahabat mengirim penghargaan atas harapan baik dari media dan publik tetapi meminta privasi dan keheningan selama masa sulit tersebut," demikian pernyataan atas nama keluarga yang dirilis oleh kepolisian, Jumat (2/5).

Kerabat penumpang lainnya yang berada di pesawat, kebanyakan berasal dari cChina, telah berulangkali menyatakan kemarahan dan frustrasi atas kurangnya informasi dan bukti kehilangan orang terkasih mereka.

Malaysia Airlines pekan ini mendesak pihak keluarga yang masih bertahan di Kuala Lumpur untuk kembali, sambil mengatakan bahwa mereka akan tetap diberi informasi dan berjanji untuk membayar kompensasi awal terhadap mereka yang memenuhi syarat.

Pada Kamis (1/5), Malaysia merilis laporan menyeluruh tentang apa yang terjadi pada penerbangan MH370 yang hilang itu, merinci rute yang mungkin diambil pesawat ketika menyimpang dan misteri yang mengikutinya.

Laporan pendahuluan itu, kendati demikian, masih meninggalkan pertanyaan-pertanyaan kunci yang tak terjawab, termasuk apakah pesawat itu sengaja dialihkan setelah komunikasi dinonaktifkan.

Dengan menggunakan analisis inovatif dari data satelit, para ahli mempersempit daerah pencarian ke area lengkungan besar Samudera Hindia seluas 1.600 km (1.040 mil) barat laut Perth, kota di bagian barat Australia.

Tapi setelah berminggu-minggu menjelajah jutaan kilometer persegi lautan tanpa menemukan tanda-tanda puing, pihak berwenang Australia menghentikan pencarian udara dan permukaan laut tersebut.

Australia kini berencana untuk mengontrak perusahaan komersil untuk melakukan pencarian sonar seluas 60.000 kilometer persegi (24.000 mil persegi) di daerah dasar laut yang memakan waktu delapan bulan atau lebih dengan biaya 60 juta dolar Australia (setara dengan 55,61 juta dolar AS). (Ant/pog)

BAGIKAN:
KOMENTAR