ISIS Eksekusi Dokter karena Tak Mau Merawat

Senin, 08 September 2014 14:42
BAGIKAN:
Kelompok ISIS
BAGHDAD,PESISIRONE.COM - Rangkaian eksekusi yang dilakukan oleh kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) kembali mencuat ke permukaan. Kali ini yang korban eksekusi ISIS adalah dua orang dokter perempuan.

Menurut laporan, enam orang,-termasuk tiga perempuan- dieksekusi di Kota Mosui, Irak Utara. Mereka dieksekusi tanpa ada pengadilan. Demikian diberitakan AFP, Senin (8/9/2014).

Seorang saksi menceritakan bahwa anggota ISIS mendobrak masuk ke rumah dua orang dokter perempuan, yang menolak untuk merawat anggota kelompok mereka yang terluka. Pasukan ISIS juga mendobrak rumah dari politisi perempuan yang kalah dalam pemilu parlemen lalu.

Ketiga perempuan itu ditembak mati oleh anggota ISIS tersebut. Tidak hanya itu, jasad dari ketiganya pun dibawa pergi oleh kelompok radikal ini.

Insiden terbaru menambah deretan eksekusi yang dilakukan oleh pihak ISIS, khususnya terhadap perempuan. Sebelumnya, seorang dokter perempuan dieksekusi setelah menolak menggunakan pakaian yang menutup seluruh wajahnya hingga ke mata kaki.

Selain itu, mereka juga lanjut menargetkan aktivis politik yang bekerjasama dengan Pemerintah Irak di Baghdad. Metodenya pun sama yakni, mendatangi rumah dari para politikus dan figur publik dan menembak mereka di luar rumahnya dan meninggalkan jasadnya.

Namun kadang kala mereka juga membakar rumah dari para politikus tersebut. Hal itu dilakukan agar warga mengerti "pesan" yang diberikan oleh pihak ISIS.

Sebelumnya, kelompok ISIS juga melakukan eksekusi terhadap dua jurnalis asal Amerika Serikat (AS). James Foley dan Steven Sotloff menjadi korban eksekusi pihak ISIS, setelah keduanya hilang diculik. (OKEZONE/POG)
BAGIKAN:
KOMENTAR