Ternyata, Bendahara KPU Bengkalis PNS mantan Napi Kasus Narkoba

Minggu, 27 September 2020 19:27
BAGIKAN:
BENGKALIS - Bendahara di Sekretariat  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bengkalis, Candra Gunawan kembali menyeruak ke publik. Dari rekam digital, Aparatur Sipil Negara (ASN) itu ternyata pernah ditangkap polisi terkait kasus narkoba jenis sabu sabu.
 
Kini, ASN mantan napi kasus narkoba itu mendapat jabatan empuk dan mengelola anggaran KPU terbilang sangat besar Rp 40 Miliar.
 
Puncaknya, saat media mempertanyakan anggaran publikasi media di KPU Bengkalis, mantan staf bagian Humas Pemkab Bengkalis itu tidak menunjukan kooperaktif tentang penggunaan anggaran.
 
Lalu siapa Candra Gunawan tersebut?.
 
Penelusuran rekam digital, Candra Gunawan sebelumnya adalah pegawai staf di Humas Pemkab Bengkalis. Ia harus berurusan dengan aparat kepolisian terkait penyalah gunaan narkotika jenis sabu.
 
Dia ditangkap saat sedang pesta narkotika jenis sabu sabu dan berujung pengrebekan Polisi. Saat digrebek, di kediamanya Jalan Hos Cokro Aminoto, Gang Amor, Kecamatan Bengkalis, Rabu malam, 3 Juli 2013 silam, sedang fly bersama dua rekanya.
 
Pihak Kepolisian berhasil menangkap staf bagian Humas Pemkab Bengkalis tersebut hasil pengembangan  penangkapan tersangka R yang sebelumnya telah diamankan di sekretariat salah satu partai Politik di Jalan Antara, Bengkalis.
 
Guna mempertanggung jawabkan perbuatan mereka, Kepolisian Resor Bengkalis menjerat dengan UU 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Pasal 114 ayat (1) jo pasal 112 ayat (1) jo pasal 132 dengan ancaman hukuman penjara di atas 5 tahun.
 
"Setahu saya dia (Candra) saat itu ditangkap polisi terkait narkoba dan menjalani hukuman penjara setahun lebih, tapi pastinya saya tak tahu," kata salah satu staf Humas Pemkab Bengkalis kepada media ini, Minggu 27 September 2020 dan meminta namanya tidak disebutkan.
 
Bahkan, kata sumber ini lagi. Sosok Candra Gunawan dikenal oleh kerabat sejawatnya di Humas Pemkab Bengkalis merupakan sosok yang tempra mental. Saat dirinya mengkonsumsi barang haram tersebut, sangat jarang kawan yang mendekatinya karena takut terlibat barang haram tersebut.
 
Dikalangan sejumlah awak media muncul juga kekesalan dan menilai KPU Bengkalis tidak transparan dalam penggunaan anggaran yang terbilang sangat besar tersebut. 
 
"KPU Bengkalis dinilai tidak transfaran saat dikomfirmasi wartawan terkait anggaran. Dan ketika langsung ditanyakan ke Ketua KPU malah berdalih tidak tahu dan terkesan bungkam," kesal Dahari wartawan Riau24 di Bengkalis. (red)
BAGIKAN:
KOMENTAR