Tak mampu bayar kuliah anak, petani karet nekat jadi pengedar sabu

Minggu, 08 Februari 2015 19:21
BAGIKAN:
ilustrasi
PALEMBANG, PESISIRONE.com - Berdalih tak mampu membayar biaya kuliah anak, Rizal Efendi alias Sidik (43), warga Jalan Sukamaju, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami, Palembang, nekat menjadi pengedar sabu. Baru seminggu menjalankan profesinya itu, dia ditangkap polisi.

Sidik diciduk bersama satu rekannya Edo Saputra alias Bemo (24) saat transaksi narkoba, Sabtu (7/2) pukul 23.00 WIB. Dari tangan keduanya diamankan tiga paket kecil sabu dan satu unit timbangan digital.

Tersangka Sidik mengaku nekat menjalankan bisnis haram itu untuk membiayai anaknya yang sedang kuliah di perguruan tinggi negeri di Palembang. Selama ini, dia bekerja sebagai petani karet. Namun, belakangan terakhir penghasilannya tak mencukupi lagi setelah harga karet anjlok.

"Baru seminggu jual sabu. Dapatnya Rp 300 ribu. Cukuplah untuk biaya kuliah anak saya," ungkap Sidik di Mapolda Sumsel, Minggu (8/2).

Menurut dia, awalnya tidak berminat dengan usaha itu. Namun, dia diimingi-imingi DAN (DPO) akan mendapat untung besar jika penjualannya laris. Dia pun terpikat.

"Mumpung ada usaha yang menjanjikan, saya ambil. Seminggu ini sudah terjual tiga jie," tukasnya.

Kasubdit I Ditres Narkoba Polda Sumsel AKBP Syahril Musa mengatakan, tersangka Sidik diamankan berdasarkan informasi dari warga yang resah dengan transaksi narkoba di kampungnya. Lalu, tersangka digerebek di rumahnya sedang menjual sabu ke tersangka Bemo.

"Keduanya dijerat undang-undang berbeda. Kami masih lacak keberadaan bandar yang memasok sabu kepada tersangka Sidik. Identitasnya sudah kita ketahui," pungkasnya.(mdk)
BAGIKAN:
KOMENTAR