Karhutla di Dumai Ludeskan 1200 Ha Lahan Warga

Rabu, 02 April 2014 18:32
BAGIKAN:
ilustrasi
DUMAIONE, POG - Walikota Dumai Khairul Anwar memberikan laporan terkait musibah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi diwilayahnya kepada Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Pusat, Wakil Gubernur Riau dan Kapolda Riau.

"Akibat karhutla, sebanyak 1200 Hektar lahan masyarakat di Dumai habis terbakar. Pemerintah terus bekerjasama dengan instansi terkait untuk memadamkan api disejumlah titik," kata Khairul kepada rombongan pentingi negeri ini saat memantau kondisi karhutla di Dumai, kemarin.

Dijelaskan Wako, karhula di Dumai terjadi di wilayah Kecamatan Meang Kampai, Kecamatan Sungai Sembilan, Kecamatan Dumai Barat. Dalam menangani masalah ini, pemerintah menggandeng TNI/Polri, Manggala Agni serta Instansi terkait lainnya termasuk masyarakat.
 
"Pemko juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Dumai agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Kepada perusahaan HTI diminta untuk selalu menjaga lahannya agar tidak terbakar," katanya dalam menangani karhutla di wilayah kerjanya selama ini.

Sedangkan dari proses hukum, orang nomor satu di Kota Dumai ini meminta kepada pihak penegak hukum agar memberikan sanksi kepada pelaku pembakaran hutan dan lahan sesuai ketentuan berlaku dan tidak boleh pandang bulu dimata hukum.
 
"Saat ini titik api dikota Dumai sudah nihil, ini diakibatkan hujan lebat yang mengguyur kota Dumai kemarin. Saya atas nama Pemerintah kota Dumai mengucapkan terimakasih atas kunjungan bapak-bapak ke Dumai," ucap Khairul Anwar kepada rombongan usai meninjau lokasi karhutla.
 
Terakhir, untuk mengatasi karhutla Pemerintah Kota Dumai akan terus menjalin kerjasama dengan instansi terkait seperti Polres Dumai, Kodim 0303 Bengkalis dan pihak lainnya dalam upaya melakukan tindakan pencegahan dan penindakan kepada pelaku pembakaran hutan dan lahan.

Sementara, Kepala BNPB Pusat Syamsul Maarif meminta kepada Walikota Dumai agar terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk memaksimalkan upaya penangan Karhutla yang terjadi di Kota Dumai khususnya.
 
"Sampai saat ini sudah 98 persen kebakaran hutan dan lahan berhasil dipadamkan, saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi untuk itu Pemerintah bersama Instansi terkait agar terus melakukan kerjasama untuk mencegah timbulnya kembali Karhutla," katanya
 
Menurut Syamsul Maarif, akibat kebakaran hutan dan lahan banyak pihak yang dirugikan, seperti anak didik yang terganggu aktifitas belajarnya, para pedagang, dan masyarakat yang menderita penyakit pernafasan akibat Karhutla.
 
"Tidak sampai disitu, untuk mencegah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan Pemerintah telah mengucurkan dana Rp164 Miliar. Begitu besar dana yang kita keluarkan untuk melakukan pemadaman Karhutla, untuk itu saya menghimbau kepada semua pihak agar tidak melakukan aksi ini," pintanya.
 
Kepala BNPB Pusat Syamsul Maarif  juga meminta bantuan kepada rekan-rekan wartawan agar membantu Pemerintah mensosialisasikan bahaya membakar hutan dan lahan, tujuannya agar masyarakat tidak lagi melakukan pembakaran hutan da lahan.
 
"Saya kawatir bulan Mei, Juni dan Juli 2014 kasus serupa terjadi, mengingat berdasarkan laporan dari BMKG yang saya terima bulan tersebut diperkirakan akan terjadi kemarau panjang," ungkapnya kehadapan puluh awak media di Kota Dumai. 
 
Dilanjutkan Syamsul, sekarang api sudah berhasil dipadamkan, dan untuk pencegahan kami serahkan kepada Walikota dan instansi terkait lainnya agar dapat bersama-sama melakukan tindakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
 
"Saya juga meminta semua pihak menjaga wilayah Cagar Biosfer di Riau agar terhindar dari Karhutla, untuk itu kepada pelaku yang telah berhasil diamankan pihak kepolisian agar dapat diproses sesuai aturan yang ada dan diberikan hukuman yang setimpal," pungkasnya.

Kunjungan itu dipimpin langsung, Kepala BNPB Pusat, Syamsul Maarif bersama Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan kapolda Riau Brigjend Pol Condro Kirono memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Dumai lewat udara menggunakan 2 helikopter.Muatan bahan bakar minyak mentah milik PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang tengah transfer di terminal Dumai, dilaporkan tumpah di perairan setempat dalam jumlah ratusan barel pada Rabu pekan lalu.
         
Informasi dihimpun dari lapangan di Dumai, Selasa, minyak mentah tersebut tengah melakukan proses transfer dari pipa distribusi PT Pertamina ke kapal tanker bernama Madelyn West dengan kapasitas muatan sebanyak 300 ribu barel.
         
"Diperkirakan minyak tumpah karena muatan sudah penuh. Kru kapal lupa membuka kran, sehingga melimpah ke perairan," sebut sumber itu kepada pers yang enggan disebutkan identitasnya.
         
Ketika mengetahui kejadian luberan minyak mentah tersebut, jelasnya, langsung dilakukan penanganan secara cepat untuk membersihkan dari perairan dengan mengerahkan petugas pembersihan setempat.
         
Manager Communication CPI Wilayah Rumbai, Tiva Permata dalam keterangan persnya membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan, tumpahan minyak terjadi di terminal empat pelabuhan minyak CPI Dumai pada 26 Maret 2014.
         
Atas kejadian tersebut, lanjutnya, petugas perusahaan minyak dan gas bumi (migas) dengan cara pengebor, telah mengisolasi dan membersihkan tumpahan minyak yang berasal dari kapal Medelyn West yang tuntas dilakukan pada hari itu.
         
"Sebagai bagian dari keselamatan operasi, fasilitas pelabuhan CPI dilengkapi dengan prosedur, peralatan maupun kru penanganan tumpahan minyak yang selalu siap menangani insiden di perairan Dumai dan sekitar," katanya melalui pesan singkat telepon seluler.
         
Berbagai fasilitas tersebut, terangnya, selain untuk kepentingan keselamatan ketika melakukan operasi, pihaknya juga untuk memastikan keselamatan manusia dan lingkungan sekitar.
         
Pihaknya juga telah menganalisis terkait penyebab dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya hal serupa di kemudian hari. "Kami bekerja keras untuk memastikan agar kejadian ini tidak mempengaruhi kelancaran operasi perusahaan," ucapnya. (su)
BAGIKAN:
KOMENTAR