PEKANBARU - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Riau, Brigjen Pol Supriyanto, memerintahkan jajarannya mensterilkan Riau dari peredaran minuman keras (miras) selama Ramadan. Tujuannya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat yang menjalankan ibadah puasa.
"Instruksi kepada anggota agar menjaga ketertiban. Kemudian kepada masyarakat untuk saling menghargai, saling support," ujar Supriyanto usai menyaksikan pemusnahan 7.900 botok minuman keras di halaman Markas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, Senin (6/6/2016).
Menurut Supriyanto, puasa yang aman dan tertib di Riau, khususnya Pekanbaru pasti dapat tercapai. Sebab, toleransi antar umat beragama di Riau dinilainya sangat kuat.
"Ini mendukung terciptanya kehidupan yang kondusif. Satu dengan yang lain mendukung dalam merayakan kegiatan hari-hari besar agama," ucap Supriyanto.
Menjelang Ramadan lalu, Polda Riau dan jajaran sudah melakukan Operasi Cipta Kondisi dengan sasaran minuman keras dan penyakit masyarakat lainnya. Seluruh hasil operasi dimusnahkan. Turut hadir di acara itu, Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman dan Walikota Pekanbaru, Firdaus MT.
Sementara itu, Arsyadjuliandi Rachman, mengapresiasi kinerja kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama Ramadan. "Ini prestasi Polda Riau, kita apresiasi. Saya rasa Kapolda Riau tidak akan berhenti sampai di sini," kata Arsyadjuliandi.
Politisi Partai Golongan Karya ini berharap tindak kejahatan di Provinsi Riau semakin berkurang. Dengan intensitas pengungkapanribuan botol, dia berharap kejahatan akan menurun signifikan. "Ini kalau jumlahnya seperti sekarang sangat signifikan, tentu berharap kita bisa menurunkan kejahatan di Riau," pungkasnya. (Halloriau)