Bentrok TNI-Polisi

DPR: Bentrok Batam, Soal Pengamanan Bisnis

Kamis, 20 November 2014 13:40
BAGIKAN:
PESISIRONE GROUP/CNN Indonesia
JAKARTA - Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq memastikan Komisi I DPR telah terbang untuk meninjau langsung kejadian baku tembak antara TNI dan Polri yang terjadi di Batam pada Rabu (19/11) malam lalu. Ia mengatakan baku tembak yang terjadi kemarin disebabkan oleh adanya persaingan kepentingan pengamanan bisnis yang ilegal.

"Kamis ini ada tim Komisi I yang ke Kepulauan Riau. Tidak bisa dipungkiri kasus-kasus bentrok ada juga bermotif persaingan kepentingan pengamanan bisnis yang kadang ilegal. Ini yang harus dibongkar habis. Aparat  polisi dan prajurit TNI tidak boleh bersentuhan dengan urusan-urusan diluar tupoksi yang diatur undang-undang," ujar Mahfuz kepada CNN Indonesia, Kamis (20/11).

Ia akui memang hingga saat ini belum ada solusi komprehensif yang mampu menyelesaikan hingga ke akar permasalahan. Hal tersebut dapat dilihat dari berulang kali terjadinya bentrok TNI-Polri di Batam.

Menurutnya, solusi terbaik untuk mengakhiri bentrok diantara TNI-Polri ini adalah dengan melakukan pembahasan bersama Mabes Polri dan Mabes TNI untuk membentuk kesepahaman bersama mengenai penegakan disiplin dan hukum.

"Tidak boleh ada upaya melindungi oknum siapapun yang terlibat dan bertanggung-jawab. Penegakan disiplin dan hukum harus dilakukan dengan tegas," tuturnya.

Senada, Mayor Jenderal Purnawirawan Tubagus Hasanuddin juga meminta Presiden Joko Widodo segera memanggil Panglima TNI dan Kapolri termasuk 'penguasa' daerah Kapolda dan Panglima Kodam. "Panggil tingkat bawah, ajak duduk bersama di level elite. Jika ada kejadian pagi, copot Kapolda dan Kodam," tegasnya.(CNN/pog)

BAGIKAN:
KOMENTAR