Asyik Kencan, Sepasang Remaja Kepergok Tanpa Busana

Senin, 07 Juli 2014 11:26
BAGIKAN:
BOC
Mediasi Keluarga JN dan JL dikantor Kepala Desa Kelapapati- Bengkalis
BENGKALISONE,BOC- Dibulan yang penuh kesucian bagi umat Islam ini, ternyata masih saja dinodai oleh perempuan berinisial JL (22) dan laki-laki berinisial JN (18) yang sedang dimabuk cinta. Alhasil sebelum sempat melakukan perkara yang tidak senonoh, keduanya di pergok oleh warga tanpa busana dan dibawa menuju kantor Desa.

Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 22.00 Wib di Jalan Kelapapati Laut Desa Kelapapati Kecamatan Bengkalis, Minggu malam (6/7) kemarin. Keduanya dibawa kekantor Desa Kelapapati untuk diperiksa secara baik.

Dikatakan Kepala Desa Kelapapati Yulisman kepada wartawan diruang kerjanya usai melakukan pemeriksaan terhadap dua remaja tersebut. Dirinya lanjut memaparkan, dua remaja ini sempat mengelak dari tuduhan warga, namun kebohongan keduanya tidak bisa mengkecohkan masyarakat.

“Kedua remaja ini berhasil amankan warga kita saat hendak melakukan hal yang tidak senonoh, untung belum sempat. Cuman saat warga kita menangkap mereka sudah sedang tanpa busana,” kata Yulisman.

Diakui Kades Kelapapati, kejadian ini sempat menimbulkan kemarahan dirinya terlebih lagi warganya, saat kedua remaja ini ditanya dan memberikan jawaban yang salah. 

“Perempuannya ini sempat mengaku kataanya warga dumai yang bekerja di Air putih. Setelah kamtibmas kita melacak akhirnya kita tau dirinya warga sungai alam dan laki-lakinya warga kelurahan Siak Kecil,” jelasnya kesal.

Turut hadir Kades Sungai Alam Herman, ayah dari si JL dan abang dari JN, dalam menyelesaikan persoalan memalukan ini di Kantor Kepala Desa Kelapapati. Setelah melakukan mediasi sekitar lebih dari dua jam, maka keputusannya sang lelaki harus mendatangi kediaman siperempuan selambat-lambatnya 10 hari seleteh lebaran.

“Keputusan ini kita buat secara tersurat dan ditanda tangani diatas matrai. Jika si lelaki mengingkari perjanjian ini maka akan dilakukan penahanan terhadapnya. Ini perundingan sudah sangat lembut sekali, kalau lah warga saya tidak memikirkan saya, mungkin sudah diarak keliling kampung budak ni,” tambah Yulisman.

Ditambahkan Kades, hal semacam ini sudah sangat sering dijumpai di Desanya dan diselesaikan juga secara adat di Kantor Desa. “Cuman kita sangat geram juga bulan puasa macam ini melakukan hal tak senonoh di wilayah kita. Tetapi Alhamdulillah sudah selesai semua dan mudah-mudahan dapat jadi pelajaran lah untuk warga kami khususnya dan masyarakat lainnya,” tutup Yulisman. (Gus)
BAGIKAN:
KOMENTAR