PHR Dan STP Riau Kembangkan Potensi Desa Wisata Rupat Utara Berbasis Masyarakat

Selasa, 15 Agustus 2023 21:26
BAGIKAN:
PEKANBARU - Pertamina Hulu Rokan atau PHR melalui program Desa Wisata Riau melakukan pengembangan potensi Desa Wisata Rupat Utara. Tepatnya di Desa Tanjung Punak, Desa Putri Sembilan dan DesaTeluk Rhu, Kabupaten Bengkalis.
 
Dalam pelaksanaannya, PHR menggandeng Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau sebagai mitra pelaksana. 
 
"Program ini mengusung konsep pengembangan desa wisata berbasis masyarakat atau Community Based Tourism," kata Ketua STP Riau, Eni Sumiarsih dalam keterangan tertulisnya diterima media ini, Selasa 15 Agustus 2023.
 
Dalam pelaksanaannya, terang Eni Sumiarsih. Konsep tersebut mengedepankan peran masyarakat dalam pengembangan wisata sehingga bermanfaat bagi masyarakat lokal. Terlebih CBT juga mendukung pemberdayaan ekonomi pada masyarakat. 
 
"Caranya, penduduk terlibat langsung dalam usaha-usaha terkait dengan pariwisata. Yakni seperti akomodasi, panduan wisata, kerajinan tangan, dan penyediaan makanan lokal. Sehingga akan tercipta peluang kerja dan pendapatan meningkat bagi masyarakat untuk membantu mengurangi tingkat kemiskinan," jelasnya.
 
Sementara, ciri utama dari CBT ialah mengedepankan partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Penduduk desa akan berkontribusi langsung dalam merancang pengalaman wisata yang menggambarkan budaya, tradisi, dan gaya hidup. 
 
Hal ini membantu menjaga autentisitas destinasi dan mendorong pelestarian warisan budaya lokal. 
Sejak tahun 2021 sampai saat ini (tahun 2023) STP Riau dan PHR telah berhasil menjalankan program pendampingan dan pelatihan di beberapa desa wisata Rupat Utara. Diantaranya :
Kegiatan focus group discussion (FGD), sosialiasi dan pemetaan potensi desa wisata
Pelatihan dan pendampingan bidang tata kelola desa wisata, kuliner dan gastronomi, tata kelola homestay dan pemandu wisata
Pelatihan dan Pendampingan tentang Pengembangan Produk Pariwisata berbasis kearifan lokal
Pelatihan dan pendampingan ekonomi kreatif dan digital marketing
 
Untuk diketahui, Pulau Rupat Utara masuk ke dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN.  Penetapan ini termaktub dalam Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025. 
 
Pulau ini memiliki pasir putih yang membentang sepanjang 17 kilometer. Pada kawasan wisata bahari ini juga sudah menyediakan sejumlah villa hingga homestay. Ditambah  Kuliner laut dengan sajian bumbu khas warga lokal menjadi santapan wisatawan yang melancong ke daerah ini sehingga menjadi daya pikat investasi bagi para pelaku usaha pariwisata.
 
Pulau Rupat Utara memiliki pantai sebagai objek wisata yang mempesona. Diantaranya Pantai Lapin dan Pantai Pesona. Ditambah sebuah pulau indah yang dijuluki warga sekitar dengan sebutan Beting Aceh. Setiap musim libur pergerakan wisatawan lokal dari Provinsi Riau dan Provinsi tetangga telah banyak datang mengunjungi pantai tersebut.
 
Bahkan sejak ditetapkanya Pulau Rupat utara sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, Pulau ini akan dijadikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. 
 
Kini kawasan itu manjadi sebuah harapan besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat. Yakni para pelaku usaha yang berperan aktif memajukan daerahnya sehingga bisa berdampak positif terhadap ekonomi.
Dampak positif dari pendampingan dan pelatihan ini telah banyak dirasakan langsung oleh masyarakat. 
 
“Beberapa hasil dari pendampingan yang dilakukan STP Riau dan PHR adalah terbentuknya 9 UMKM, 9 homestay, dan penerima manfaat sekitar 600 orang masyarakat di desa wisata Rupat Utara,” kata Eni Sumiarsih.
 
Selain itu, kelompok UMKM juga difasilitasi peralatan olahan ikan parang dan ikan tenggiri. Peralatan tersebut diantaranya penggilingan dan pengadon ikan, kemasan, sealer, alat pemotong kerupuk, dan alat pendukung lainnya. 
 
"Untuk terus mendukung branding desa wisata, PHR dan STP Riau juga memberikan bantuan lettering nama desa wisata dan sapta pesona," terang Eni Sumiarsih.
 
Dalam program pendampingan ini juga menghasilkan berbagai macam produk olahan makanan. Seperti nugget, baso, otak-otak ikan, kerupuk, snack ikan, stick ikan yang telah dijual tidak hanya lokal tapi juga ke wilayah lainnya seperti Bengkalis, Pekanbaru, Batam, Jakarta dan daerah lainnya. 
 
Tak hanya penjualan keluar daerah, olahan ini juga tersedia langsung di booth jualan bagi UMKM yang terletak di Area pantai Benut Desa wisata Tanjung Punak.
 
"Melalui dukungan dari PHR dalam pengembangan desa wisata Rupat Utara masyarakat dan STP Riau sebagai pendamping Desa wisata, menyampaikan terimakasih kepada PHR. PHR terus konsisten dan berkomitmen membangun Desa Riau untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan kelestarian budaya dan lingkungan," pungkasnya.(red)
BAGIKAN:
KOMENTAR