BENGKALIS - Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, H Zamzami SH tidak sependapat dengan sejumlah anggota dewan yang lain terkait rencana pengerukan pelabuhan baru roro Air Putih.
Menurut anggota Komisi II DPRD tersebut, cara terbaik untuk mengatasi persoalan pelabuhan roro Air Putih adalah dengan menambah dermaga lebih panjang (agak ke depan). Pendapat yang disampaikan bukan tanpa alasan.
Menurutnya, sekitar dua bulan sebelum peresmian pelabuhan roro yang baru sudah dilakukan pengerukan, faktanya pelabuhan tersebut tidak bisa digunakan, apalagi ketika air laut sedang dalam kondisi surut terendah.
"Kalau dikeruk hanya akan membuang-buang duit saja, saya yakin satu atau dua tahun kemudian akan dilakukan pengerukan lagi. Karena kondisi pelabuhan roro yang baru ini berbeda dengan yang di Sei Selari, di sana arusnya cukup deras karena ada dorongan dari arus sungai Siak,
sedangkan di Air Putih ini tidak seperti itu sehingga sedimentasinya sangat cepat," ujar Zamzami.
Mantan kepala Syahbandar Bengkalis, Selatpanjang dan Pekanbaru ini kembali menyampaikan, kasus pelabunan BSL dan BSSR Selatbaru adalah contoh nyata. Konsultan mengatakan, ketika dilakukan pengerukan lalu dan kapal sudah bisa sandar maka lama kelamaan akan terbentuk alur.
"Nyatanya kita bisa lihat, sudah berapa kali pelabuhan BSL dikeruk,
begitu juga pelabuhan Selatbaru. Alur memang ada tapi kalah cepat dengan sedimentasi. Tengoklah pelabuhan BSL saat kondisi surutu terendah, karena terpaksa saja kapal mau sandar, itupun sudah
menerjang lumpur," ujarnya.
Untuk itu kata Ketua Fraksi PAN ini, satu-satunya jalan adalah dengan
menambah lebih panjang dermaga beberapa puluh meter lagi ke depan,
setidaknya disamakan dengan pelabuhan lama yang ada di sebelah pelabuhan baru.
"Intinya, dilakukan kajian terlebih dahulu berapa puluh meter seharusnya ditambah, kalau memang harus lebih panjang dari pelabuhan lama ya harus dilakukan. Dan saya yakin menambah lebih panjang dermaga lebih efesien ketimban kita melakukan pengerukan," sebutnya.
Dan yang harus dipahami lagi kata Zamzami, pelabuhan roro Air Putih
yang lama, persis berada di tobe (kondisi tepian terdalam). Makanya,
ketika air laut sedang surut terendah, pelabuhan tersebut masih tetap bisa digunakan, karena di lokasi tersebut sangat dalam.
Usulan Pengerukan Masih kata Zamzami, saat hearing bersama Dishubkominfo beberapa lalu,
dinas terkait mengusulkan menyampaikan rencana usulan anggaran perencanaan pengerukan pada APBD Perubahan tahun 2016 ini. Jika usulan anggaran perencanaan pengerukan disetujui, maka aka dilakukan pengerukan pada tahun 2017.
"Seperti fakta-fakta yang saya sampaikan tadi, untuk lebih efesiensi anggaran dan kebaikan bersama seharusnya yang dilakukan adalah pembangunan dermaga (ditambah lebih panjang,red) bukan pengerukan. Karena saya yakin, pengerukan hanya solusi sesaat, di lokasi tersebut sedimentasinya sangat cepat," saran Zamzami. (Gus)